Israel dan Palestina saja bisa duduk satu meja untuk menyelesaikan masalah, kenapa PSSI dan LPI tidak bisa?

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Badan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) Johan Arifin mengimbau PSSI mendahulukan kepentingan nasional dengan tetap memanggil pemain berpotensi yang bergabung dalam klub Liga Primer Indonesia (LPI).

"Saya mengimbau agar para petinggi PSSI membuka mata dan hati dengan tetap memanggil pemain berpotensi seperti Irfan Bachdim dalam mempersiapkan tim nasional," kata Johar Arifin, Rabu.

Johar yang saat dihubungi berada di Medan juga mengimbau status LPI yang tidak diakui PSSI, tidak menjadi alasan untuk tidak memanggil pemain yang berpotensi.

"Israel dan Palestina saja bisa duduk satu meja untuk menyelesaikan masalah, kenapa PSSI dan LPI tidak bisa? Yang nanti akan dirugikan dengan keputusan PSSI tersebut tidak hanya pemain yang bersangkutan, tetapi juga sepakbola nasional," kata staf khusus Menegpora Andi Malarangeng itu.

Mantan Sekjen KONI Pusat itu menambahkan, masyarakat sepakbola Indonesia sudah lelah dan muak dengan keangkuhan pengurus PSSI yang mengorbankan kepentingan nasional dan tidak mendengar suara masyarakat.

"PSSI seharusnya bisa merangkul LPI sebagai bagian dari masyarakat sepakbola nasional. Keputusan PSSI yang tidak memanggil pemain seperti Irfan akan membuat pemain berpotensi tersebut akan hilang begitu saja," katanya.

Mengenai Kongres Tahunan PSSI 21-23 Januari di Bali, Johar berharap momen itu tidak diubah menjadi kongres luar biasa untuk memilih ketua umum.

"Jangan tiba-tiba dibelokkan menjadi kongres luar biasa untuk memilih ketua umum seperti yang pernah terjadi sebelumnya di Makassar," katanya.(*)

A032/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011