Jakarta (ANTARA) - Corporate University BPJS Kesehatan menyelenggarakan Diklatda Pembelajaran Khusus Kepemimpinan bagi Kepala BPJS Kesehatan kabupaten/kota di wilayah Papua dan Papua Barat pada Jumat (24/09).
Langkah ini dilakukan untuk mempersiapkan para Kepala BPJS Kesehatan di tingkat kabupaten/kota tersebut dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan agar memiliki kompetensi yang dibutuhkan guna mendukung pencapaian target strategis organisasi.
"Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu kunci yang menentukan keberhasilan BPJS Kesehatan dalam menjaga dan mengelola keberlanjutan Program JKN-KIS. Oleh karena itu, manajemen memberikan kesempatan kepada Kepala BPJS Kesehatan kabupaten/kota di Papua dan Papua Barat untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya," kata Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BPJS Kesehatan: Tingkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN-KIS
Ia menambahkan kaderisasi kepemimpinan penting dilakukan secara berkelanjutan untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan suatu organisasi.
Sebagai pemimpin di midle management, lanjut dia, Kepala BPJS Kesehatan kabupaten/kota yang andal akan mendorong keberhasilan organisasi besar ini untuk mencapai visi-misi yang telah ditetapkan, serta menjaga keberlanjutan kepemimpinan dalam jangka panjang.
"Papua yang berada di ujung timur wilayah Indonesia memiliki tantangan yang berbeda dibanding daerah lainnya. Lebih dari 71 persen wilayah Papua merupakan hamparan hutan hujan tropis yang sulit ditembus. Namun, semangat dan komitmen SDM di Papua dan Papua Barat dalam menjalankan tugasnya sangat luar biasa. Harapan kami, potensi mereka dapat kian dioptimalkan melalui pembelajaran khusus ini," kata Afdal.
Ada 29 Kepala BPJS Kesehatan kabupaten/kota di enam kantor cabang BPJS Kesehatan yang diikutsertakan dalam Program Pembelajaran INTIM (Indonesia Timur), dari kabupaten di ujung barat, yaitu Kabupaten Raja Ampat hingga kabupaten di ujung timur, yaitu Kabupaten Boeven Digoel.
Baca juga: BPJS Kesehatan uji coba sistem global budget
Baca juga: BPJS: Sustainabilitas JKN-KIS bergantung pengelolaan kefarmasian
Acara tersebut juga menghadirkan pembicara ternama dari Hearty Service, A.S. Mayangsari dan Kubik Leadership, Atok R. Aryanto.
"Di masa pandemi, seorang pemimpin tetap harus mengoptimalkan pelayanan bagi peserta JKN-KIS melebihi ekspektasi, tidak cukup hanya bekerja sesuai pekerjaan rutinnya, namun bekerja ekstra dengan mengoptimalkan upaya tim melalui proses pengaruh sosial. Hal ini untuk menumbuhkan kepercayaan serta menggerakkan timnya agar bekerja dengan tujuan yang sama," ujar Atok.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021