Pengamat pasar uang Farial Anwar di Jakarta, Rabu mengatakan, sentimen positif datang dari kepastian Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Diprediksi Bank Indonesia akan menaikkan BI rate dalam waktu dekat untuk menjaga kestabilan inflasi kedepan.
"Penguatan rupiah masih bersifat masif, terlihat pergerakan rupiah dari hari ke hari hanya bergerak sempit dengan kecenderungan melemah," ujarnya.
Ia menambahkan, pergerakan rupiah yang bersifat terbatas ini salah satunya disebabkan oleh pelaku pasar asing yang sedikit demi sedikit keluar dari pasar yang masih mengkhawatirkan mengenai meningkatnya tekanan inflasi.
"Keluarnya dana asing seperti di pasar modal dan surat utang negara (SUN) mencerminkan pelaku pasar asing sedang melakukan profit taking (ambil untung), ditambah kekhawatiran besarnya inflasi," katanya.
Ia mengatakan, sentimen positif lainnya juga datang dari ekspektasi menguatnya kembali atau `rebound` saham-saham lokal setelah beberapa hari terakhir mengalami tekanan.
"Jika harga saham kembali menguat akan memicu penguatan terhadap rupiah juga," kata dia.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011