Jakarta (ANTARA News) - Ikan hiu mungkin tak bisa membedakan warna, demikian satu studi laboratorium yang disiarkan pada Selasa (18/1), kondisi yang bisa menguntungkan perenang, peselancar dan hiu.

Para peneliti di Australia, dengan menggunakan teknik yang disebut "micro-spectrophotometry", memperhatikan sel retina 17 spesies ikan hiu yang ditangkap di lepas pantai Queensland dan Australia Barat.

Pada semua 17 spesies, para peneliti tersebut mendapati, jenis paling umum reseptor cahaya adalah sel "batang", yang sangat sensitif terhadap cahaya dan dan memungkinkan pandangan pada malam hari tapi tak bisa mengurai warna.

Tapi ikan hiu kekurangan sel "cone", yang bereaksi secara individu terhadap cahaya pada gelombang panjang khusus. Pada mata manusia, beragam sel "kerucut" membantu kita untuk membedakan warna.

Pada 10 dari ke-17 spesies ikan hiu, tak ditemukan sel "cone" itu sama sekali. Sel "cone" ditemukan pada tujuh spesies lain, tapi semuanya cuma satu jenis, dan sensitif pada gelombang panjang sekitar 530 nanometer, yaitu hijau.

Sistem retina itu berarti ikan hiu bisa membedakan antara bayangan abu-abu tapi, sangat mungkin, bukan antara warna, kata para peneliti tersebut.

Pandangan monochromatic sangat jarang di kalangan spesies daratan, sebab penampakan warna adalah alat bagi penyintasan di habitat di Bumi.

Namun itu tak terlalu penting di lingkungan hidup kelautan, tempat warna secara progresif disaring pada kedalaman dan pertahanan hidup tergantung atas kemampuan membedakan warna yang sangat bertolak-belakang, guna memastikan apakah suatu bentuk di kegelapan adalah korban atau pemangsa.

Penelitian sebelumnya telah mendapati bahwa ikan paus, lumba-lumba dan anjing laut juga memiliki sel "cone" yang sensitif terhadap warna hijau, yang menunjukkan hewan mamalia laut itu dan ikan hiu memiliki rancangan visual yang sama dan sejajar, kata para peneliti itu di dokumen mereka.

Studi tersebut, yang disiarkan dalam bahasa Inggris di jurnal Jerman, Naturwissenschaften, dapat membantu mencegah serangan ikan hiu terhadap manusia dan mengembangkan alat pemancing yang dapat mengurangi tertangkapnya ikan hiu secara tak sengaja oleh kapal pukat jarak jauh.

"Studi kami memperlihatkan kondisi yang sangat berbeda dengan latar-belakang, dan bukan warna, mungkin lebih penting buat pendeteksian objek oleh ikan hiu," kata ilmuwan yang memimpin penelitian itu, Nathan Scott Hart, dari Unviersity of Western Australia.

"Ini mungkin membantu kami merancang daya tarik penangkapan ikan jarak jauh yang kurang menarik bagi ikan hiu serta merancang pakaian renang dan papan selancar yang memiliki kontras pandangan lebih rendah bagi ikan hiu sehingga tak terlalu `menarik` bagi hewan tersebut," kata para peneliti itu, sebagaimana dikutip kantor berita Prancis, AFP.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011