Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak khawatir dengan adanya bank milik asing yang masuk ke sektor usaha mikro dan kecil (UKM).
"Saya kira tidak, saya kira tugas kita adalah memperbaiki kompetitiveness dari bank-bank lokal," kata Deputi Gubernur BI Mulyaman D Hadad di Jakarta, Sabtu, menanggapi pertanyaan mengenai masuknya bank milik asing di sektor UMK.
Menurut dia, adanya bank milik asing yang masuk ke sektor UMK saat ini memiliki sisi positif sebab bisa menjadi salah satu cara mendekatkan akses pembiayaan kepada masyarakat kecil yang masih banyak belum tergarap.
"Ada positifnya karena kalau kita menunggu (bank domestik untuk membiayai sektor mikro dan kecil) sampai kapan, sementara saudara-saudara kita yang perlu dananya hari ini," katanya. Ia menambahkan, baru sekitar 40 persen masyarakat yang memiliki akses ke perbankan.
Menurut dia, adanya perbankan asing yang masuk ke sektor UMK diharapkan tidak hanya membawa modal uang, namun juga pengetahuan dan ketrampilan manajerial sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan bank domestik di sektor ini.
"Saya kira striking the balance (mencarai keseimbangan) dimana yang pas, sambil kita menginginkan, kita bisa melakukan itu, tapi juga kita ingin mempercepat akses pembiayaan bagi saudara-saudara kita yang memerlukan, sambil juga kita mengurangi kekurangan kita dalam hal dana, knowledge dan manajemen," katanya.
Ia menambahkan dengan masuknya asing tersebut diharapkan juga terjadi percampuran antara potensi lokal dan global sehingga bisa memperkuat sistem dan menumbuhkan kultur yang bisa dijadikan contoh.
Ia mengatakan di Indonesia sendiri hampir separuh kredit perbankan masuk sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Sementara itu, bank yang terkenal di sektor UMK adalah bank milik negara yaitu BRI yang memiliki unit-unit di pedesaan. BRI sendiri merupakan bank yang memiliki komposisi penyaluran kredit sebesar 80 persen untuk UMKM.
Langkah bank BRI, juga diikuti oleh Bank Danamon yang saham pengendalinya dimiliki oleh perusahaan asal Singapura, Temasek holdings Pte Ltd melalu Asia Finacial (Indoensia) Pte Ltd. Danamon menciptakan Danamon Simpan Pinjam (DSP) membentuk unit-unit di pedesaan dan di berbagai tempat yang ditujukan untuk sektor mikro dan kecil.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009