Kepala Seksi Perdagangan Luar Negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Dumai, Ridwan Gultom, di Dumai, Selasa, mengatakan, pelabuhan ini pengekspor terbesar di Indonesia.
Menurut dia, pencapaian sebagai pelabuhan pengekspor CPO terbesar se-Indonesia itu juga disebabkan grafik angka penjualan Pelabuhan Dumai terus mengalami peningkatan yang signifikan.
"Pelabuhan Dumai di cap sebagai pengekspor CPO terbesar di Indonesia karena peningkatan angka penjualannya yang signifikan setiap tahun," kata dia.
Sebagai contoh pada 2010, lebih 24 persen dari tahun sebelumnya (2009) yang hanya meraup angka 4,059 miliar dolar. Angka ini sangat besar dibanding pelabuhan pengekspor CPO lainnya di Indonesia.
Untuk tonase CPO pada 2009 dan 2010, kata Gultom mengalami fluktuasi dengan angka 7.807.475,627 ton di 2009, dan 7.534.751,452 ton di tahun 2010.
"Prestasi Pelabuhan Dumai ini membuat sejumlah investor asing sangat berkeinginan untuk melakukan penanaman modal di Dumai khususnya pada saham pengeksporan CPO," ungkapnya.
Berdasarkan data Disperindag Kota Dumai, CPO yang diekspor melalui pelabuhan Dumai ditampung oleh 83 negara se-dunia.
Tiga di antaranya Belanda, China, dan India, mendapat pasokan terbesar CPO Indonesia yang keseluruhannya rata-rata diberangkatkan dengan menggunakan kapal tanker melalui Pelabuhan Dumai.
Tingginya permintaan CPO disebabkan kebutuhan terhadap produksi yang dihasilkan banyak industri dalam negeri yang rata-rata memproduksi minyak mentah kelapa sawit.
Di berbagai negara yang merupakan konsumen dalam negeri, CPO diolah menjadi biodiesel serta olahan terusan yang menjadikannya minyak goreng. (FZR/S019/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011