Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan suku bunga simpanan masih menunjukkan tren penurunan dan potensial berlanjut, sejalan dengan kondisi likuiditas perbankan yang relatif longgar.
"Suku bunga simpanan diproyeksikan masih akan melanjutkan tren penurunan ditopang kondisi likuiditas internal bank yang longgar dan langkah kebijakan otoritas moneter yang masih mempertahankan kebijakan akomodatif," ungkap Purbaya dalam Konferensi Pers Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS secara daring di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, LPS akan terus memantau perkembangan dan respon suku bunga simpanan perbankan, serta mencermati intensitas persaingan antar individual bank yang berpotensi mempengaruhi tingkat bunga penjaminan ke depan.
Purbaya menuturkan perkembangan suku bunga pasar simpanan (SBP) pada bank benchmark rupiah terpantau melanjutkan penurunan.
SBP rupiah mengalami penurunan sebesar 10 basis poin (bps) menjadi sebesar 2,7 persen pada periode observasi (26 Agustus 2021 - 22 September 2021), atau jika diakumulasi sejak penetapan periode sebelumnya (Mei 2021) SBP telah turun sebesar 25 bps.
Sementara itu, SBP pada bank benchmark valuta asing di periode observasi (12 Agustus - 22 September 2021) juga turun sebesar satu bps menjadi 0,22%, atau jika diakumulasi sejak penetapan periode sebelumnya (Mei 2021) SBP telah turun sebesar empat bps.
Menurutnya, perkembangan distance margin yang merupakan cerminan intensitas persaingan suku bunga simpanan antar bank pada periode observasi yang sama juga terpantau stabil dengan kecenderungan turun secara terbatas.
"Hal ini terutama dipengaruhi pola respon suku bunga yang berbeda antar beberapa bank," ujar Purbaya.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021