Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti Museum Batak.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, budaya masyarakat Batak adalah budaya luhur. Oleh karena itu, pusat dokumentasi budaya harus didirikan di tanah air.
"Kita tidak ingin generasi muda kita harus pergi ke luar negeri karena sebagian warisan budaya dikoleksi oleh museum di luar negeri," kata presiden.
Menurut presiden, museum batak bisa menjadi salah satu replika peradaban di tanah air.
Yudhoyono berharap, pendirian museum kebudayaan itu bisa diikuti dengan pembangunan museum serupa di daerah lain di Indonesia.
Presiden menghadiri acara peresmian Museum Batak itu bersama Ani Yudhoyono. Sejumlah menteri dan pejabat negara lain juga ikut hadir.
Museum Batak berada di komplek TB Silalahi Center. Komplek yang dibangun pada 7 Agustus 2006 tersebut juga meliputi "convention hall" dan museum pribadi TB Silalahi.
Museum Batak memiliki sejumlah benda bersejarah yang terkait dengan kebudayaan Batak. Museum itu juga mendokumentasikan silsilah dan sejarah panjang kebudayaan Batak.
Museum itu berdiri di atas lahan seluas 180 meter persegi dan langsung menghadap ke Danau Toba.
Sebelum meresmikan Museum Batak, Presiden menyaksikan peresmian gedung olahraga AG Peduli di sekitar komplek TB Silalahi Center.
Gedung Olahraga AG Peduli itu diresmikan oleh Menpora Andi Malarangeng yang didampingi oleh pengusaha Tomy Winata.
(F008*G003/S019/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011