Jakarta (ANTARA News) - Porsi kepemilikan investor lokal pada penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia akan ditingkatkan hingga mencapai sekitar 80 persen.
"Peningkatan porsi investor ritel atau individual lokal agar lebih tercipta rasa memiliki perusahaan negara," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Selasa.
Selain itu menurut Mustafa, peningkatan porsi investor lokal antara 70-80 persen juga dapat dijadikan alternatif jika serapan oleh investor asing kurang.
"Pemerintah ingin mengedukasi masyarakat supaya timbul rasa keterpanggilan untuk membeli saham BUMN.
Pemerintah pun ingin memberi pemahaman kepada publik bahwa privatisasi khususnya melalui IPO itu merupakan salah satu solusi meningkatkan kinerja perseroan," katanya.
Saat ini, PT Garuda Indonesia dan penjamin emisi IPO sedang melakukan "roadshow" (muhibah bisnis) ke Singapura, Hongkong, Amerika Serikat (Boston dan New York), dan London.
"Roadshow dilakukan di pusat-pusat perdagangan dan bisnis dunia. Saya lihat antusiasme para calon investor asing cukup tinggi. "Roadshow" di sejumlah kota besar tanah air juga dimaksimalkan," tegasnya.
Pola peningkatan porsi investor lokal seperti yang mulai diterapkan pada IPO Garuda, diharapkan akan menjadi contoh bagi BUMN lain yang akan go public. "Ini (IPO Garuda) bisa menjadi referensi bagi BUMN lainnya," ujarnya.
Menurut jadwal, IPO perusahaan aviasi "platmerah" akan dilaksanakan pada 11 Februari 2011, dengan jumlah saham yang ditawarkan setinggi-tingginya 36,48 persen, atau setara dengan 9,36 miliar lembar saham.
Saham perdana yang akan dilepas sebanyak 28,93 persen milik perusahaan, dan saham milik PT Bank Mandiri sebesar 7,54 persen.
Adapun harga indikasi saham perdana akan berkisar Rp750-Rp1.100 per lembar.
Dengan begitu, maka perseroan diperkirakan memperoleh dana hasil IPO hingga Rp10 triliun.
(R017/S006/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011