Jepara (ANTARA News) - Sejumlah rumah dan sawah milik warga di Dukuh Blebak Keongsari, Desa Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jateng, Selasa dilanda banjir bandang akibat tanggul sungai di daerah itu tiba-tiba jebol.
Menurut warga setempat, Eko Handayani (29), bagian tanggul sungai yang melintang di daerah itu jebol sepanjang tujuh meter pada Selasa dinihari sekitar pukul 05.00 WIB.
Tanggul jebol setelah diawali dengan turunnya hujan yang cukup deras sejak semalam sebelumnya.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, selain tiga hektare sawah milik petani di Dukuh Blebak Keongsari terendam banjir, juga sejumlah rumah penduduk tergenang air dengan ketinggian sekitar 50 centimeter.
Ia mengatakan, tanggul yang jebol tersebut merupakan tanggul saluran irigasi terusan dari Bendungan Nganjun di Sungai Mlonggo.
Sebenarnya, kata dia, pihak Dinas Pengairan Bina Marga dan ESDM telah berupaya memperbaiki bagian tanggul yang sempat retak-retak di daerah tersebut. Perbaikan dilakukan pada November 2011 bersamaan dengan kegiatan normalisasi saluran.
"Saat debit air sungai meningkat, ternyata tanggul yang baru diperbaiki tersebut tak mampu menahan debit air hingga kemudian jebol," ujarnya.
Camat Mlonggo Nur Khamid membenarkan adanya bencana banjir bandang di Desa Sekuro akibat tanggul sungai setempat jebol.
"Saat ini, banjir yang menggenangi tujuh rumah warga dan beberapa areal sawah mulai surut, mengingat debit air sungai juga mulai normal kembali," ujarnya.
Warga harus membersihkan rumahnya dari lumpur yang dibawa air sungai tersebut. "Sedangkan korban jiwa atau jumlah rumah yang rusak, hingga kini belum ada laporan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, tanggul sungai yang kritis tidak hanya di Dukuh Blebak Keongsari, Desa Sekuro saja, tetapi juga yang ada di Desa Nanggul patut diwaspadai.
"Hingga kini, tanggul tersebut memang belum diperbaiki, tetapi pihak desa setempat akan berupaya memperbaikinya segera agar saat debit air sungai meningkat tidak terjadi kasus serupa," ujarnya.
(KR-AN/P004/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011