New Delhi (ANTARA News) - Pengawas nuklir PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) hanya memiliki pengetahuan terbatas mengenai worm komputer Stuxnet.

Pemimpin IAEA pada hari Senin mengatakan setelah ada laporan bahwa serangan cyber sudah memperlambat program nuklir Iran.

"Pengetahuan IAEA pada worm Stuxnet ini terbatas," kata pemimpin International Atomic Energy Agency, Yukiya Amano seperti dikutip oleh Press Trust India selama konferensi di ibu kota keuangan India di Mumbai.

Juru bicara IAEA di Wina mengonfirmasi pernyataan Amano.

Sentrigal Iran penghasil uranium diperkaya telah terganggu sejak ekspansi proses itu antara tahun 2007 -2008.

Pakar keamanan Iran berspekulasi pabrik pengayaan Natanz jadi target dalam serangan Stuxnet yang didukung negara tertentu.

Israel bulan ini merevisi ulang perkembangan nuklir Iran. Kepala mata-mata yang sudah pensiun mengatakan Teheran tidak akan mampu membangun bom setidaknya selama empat tahun "karena tindakan-tindakan yang sudah dikerahkan melawan mereka."

New York Times minggu lalu melaporkan Israel sudah mengetes worm Stuxnet di kompleks nuklir yang dijaga ketat sebagai bagian dari usaha bersama Amerika Serikat untuk merusak ambisi nuklir Teheran.

Para pemimpin Barat menuduh Iran menyatakan program energi nuklir sipil adalah samaran untuk mengembangkan kemampuan senjata. Tetapi, Teheran mengatakan tujuannya hanya untuk menghasilkan listrik.
(ENY/A038/BRT)

Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011