Slim Amamou dipenjara pada hari-hari terakhir rezim Ben Ali dan dibebaskan pada hari Kamis, sehari sebelum Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi setelah 23 tahun memerintah di bawah tekanan dari gelombang protes.
Saat Ben Ali berusaha mempertahankan kekuasaannya, dia membuat banyak kelonggaran termasuk membebaskan kontrol ketat internet.
Amamou adalah blogger terkenal dan dia mengatakan dirinya ditahan dengan tuduhan meretas situs pemerintah. Dia membantah tuduhan itu.
Para pengguna internet memegang peran kunci dalam protes, menyiarkan informasi dan menjaga sorotan internasional pada kejadian itu.
Amamou mengatakan dia "sangat terkejut" saat dia diminta bergabung dengan pemerintahan baru hanya beberapa saat sebelum diumumkan secara resmi."Saya harus membuat keputusan dalam beberapa menit," kata Amamou, kepada saluran TV Perancis Public Senat.
Pemerintahan baru Tunisia mempertahankan para menteri presiden terguling di posisi kunci, yang menimbulkan protes baru pada hari Senin.
"Mengenai para menteri Ben Ali, benar-benar tidak ada pilihan. Anda harus realistis bahwa semua sama saja," kata Amamou.
Pemerintah juga memasukkan Moufida Tlatli, seorang sutradara film terkenal, sebagai menteri budaya baru.
Tlatli terkenal untuk film berjudul "The Silences of the Palace." Film itu berkisah mengenai kondisi perempuan selama perjuangan kemerdekaan melawan pemerintah kolonial Perancis.
Amamou dan Tlatli merupakan dua figur masyarakat sipil dalam pemerintahan baru, dengan tugas mengawasi transisi Tunisia menuju pemilihan presiden dan parlemen yang akan diadakan dalam waktu enam bulan.
Menteri dalam negeri mengatakan bahwa 78 orang terbunuh di dalam negeri selama satu bulan kerusuhan, yang dipicu percobaan bunuh diri seorang sarjana berusia 26 tahun pada bulan lalu. Orang itu dilarang berjualan buah-buahan dan sayuran oleh polisi. Dia sudah meninggal.
(ENY/A038/BRT)
Penerjemah:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011