Jakarta (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Slamet Effendy Yusuf menilai pernyataan para tokoh lintas agama tentang pembohongan publik sebagai ajakan agar pemerintah introspeksi.

"Saya melihat itu sebagai ajakan tokoh-tokoh agama supaya lebih mawas diri. Tidak ada agenda terselubung dibalik itu. Tokoh agama tidak memiliki agenda terselubung," kata Ketua MUI Bidang Kerukunan Antarumat Beragama itu di Jakarta, Senin.

Menurut dia, hal yang dikatakan tokoh-tokoh agama itu adalah ajakan kepada bangsa, khususnya kepada pemerintah untuk melakukan introspeksi yang penting supaya ada koreksi diri.

Dia menganggap pernyataan tersebut lebih kepada ajakan agar Presiden lebih mendorong para menterinya untuk bekerja sungguh-sungguh.

"Pernyataan tokoh-tokoh agama itu menurut saya bantuan yang luar biasa kepada Presiden untuk bisa mendorong para menterinya," kata Slamet Effendy Yusuf.

Slamet Effendy juga menyambut baik rencana pertemuan tokoh-tokoh agama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadualkan dilakukan malam ini pukul 20.00 WIB di Istana Negara.

"Pertemuan itu bagus. Dengan demikian Presiden bisa menjelaskan tentang hal-hal yang oleh tokoh-tokoh agama telah dinyatakan sebagai persoalan," tambahnya.

Dengan pertemuan tersebut diharapkan masalahnya menjadi jelas bahkan jika perlu dengan menunjukkan data-data pendukung.
(D016/S019/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011