Survei yang dilakukan pada 3.156 orang dari enam wilayah pasar e-Commerce yang tumbuh pesat yaitu di Cina, India, Indonesia, Malaysia, Taiwan dan Thailand tentang kebiasaan belanja online dan motivasi mereka.
Country Manager Visa Indonesia Ellyana Fuad dalam keterangan pers di Jakarta Senin mengatakan, selama 12 bulan terakhir, orang Indonesia menghabiskan 24 persen dari pengeluaran belanja online mereka untuk pembelian yang berhubungan dengan perjalanan.
"Kategori belanja teratas lainnya termasuk brokerage dan perdagangan saham, serta peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dan kulkas," paparnya.
Ellyana mengatakan, orang Indonesia merasa nyaman menggunakan internet, karena itu tidaklah mengherankan bahwa pemesanan tiket, pembelian layanan keuangan atau peralatan elektronik secara online menjadi sesuatu hal yang biasa seperti berkunjung ke pusat mal atau supermarket.
"Bahkan, banyak pembeli online merasa lebih nyaman berbelanja di Internet daripada pergi ke toko karena mereka dapat membandingkan harga dengan mudah dan berbelanja dari rumah di waktu yang sesuai untuk mereka, katanya.
Menurut survei Visa, untuk mencari dan membandingkan produk dengan mudah sebesar 85 persen merupakan motivasi utama untuk belanja online diikuti dengan keinginan untuk berbelanja nyaman (80 persen), untuk menghemat waktu dan uang (79 persen), dan membeli barang-barang yang tidak tersedia secara lokal (78 persen).
Sumber Visa e-Commerce Consumer Monitor menyebutkan rata-rata pengeluaran online selama 12 bulan terakhir adalah Taiwan 4.041 dolar AS, kemudian Cina Daratan 2.557 dolar, Malaysia 2.006 dolar, Thailand 1.763 dolar, Indonesia 1.572 dolar dan India sebesar 1.547 dolar AS.
(KR-ZMF/S006/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011