Yang paling utama dalam semua pertandingan PON Papua ini adalah tempat mempersatukan anak bangsa
Jayapura (ANTARA) - Para atlet panahan yang sebelumnya tampil di Olimpiade Tokyo masih menjadi andalan daerah untuk mendulang medali emas dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Ada empat Olimpian yang ikut dalam PON XX Papua yakni Arif Dwi Pangestu (D.I Yogyakarta), Alviyanto Bagas Prastyadi (Jateng), Riau Ega Agata Salsabila (Jatim), dan Diananda Choirunnisa (Jatim).
Hadirnya dua Olimpian yang membela Jatim membuat mereka masih menjadi favorit juara. Saat PON XIX Jabar dulu, Jatim keluar sebagai juara dengan perolehan enam emas, empat perak, dan empat perunggu.
Baca juga: Atlet panahan Kalbar latihan pemantapan skill di Jayapura
Kendati demikian, Jawa Tengah juga memiliki kans kuat untuk bersaing. Selain diperkuat atlet Olimpiade, pelatih kontingen panahan Jateng juga merupakan pelatih tim nasional panahan Indonesia saat Olimpiade Tokyo, Permadi Sandra Wibawa.
Ketua Harian PB PON Yunus Wonda yang hadir membuka penyelenggaraan panahan hari pertama di Komplek Olahraga Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura ini, berharap nantinya muncul atlet-atlet unggulan Indonesia dan mengharumkan Tanah Air di kancah internasional.
"Hari ini kita buka panahan mulai hari ini, kami berharap semua bisa berjalan dengan baik, tetap mendukung. Yang paling utama dalam semua pertandingan PON Papua ini adalah tempat mempersatukan anak bangsa," ujar Yunus, Rabu.
Di samping itu, ia tak ingin PON Papua hanya sebatas ajang olahraga empat tahunan semata, tapi jadi tempat memperkuat sistem keolahragaan nasional.
"Anggap saja kita berlatih di Papua untuk kibarkan Merah Putih di kancah internasional. Kita mengumpulkan atlet-atlet kita untuk bersaing dan berkompetisi untuk Indonesia," kata dia.
Baca juga: Panahan Jabar targetkan 4 medali emas PON Papua
Baca juga: Jambi andalkan pemanah pelatnas raih emas PON Papua
Baca juga: Perpani: PON Papua jadi ajang pencarian bibit atlet potensial
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021