Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia mencapai tingkat terendah hampir empat bulan pada perdagangan Rabu pagi, karena harga-harga komoditas yang lemah memukul saham pertambangan lokal di tengah kekhawatiran atas pembatasan produksi yang disebabkan oleh krisis listrik di konsumen utama China.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia anjlok 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 7.192,30 poin pada pukul 00.38 GMT, terendah sejak 2 Juni. Indeks acuan berakhir 1,5 persen lebih rendah pada Selasa (28/9/2021).
China, mitra dagang utama Australia, sedang bergulat dengan krisis listrik yang meluas yang memaksa banyak pabrik termasuk pemasok Apple dan Tesla untuk berhenti. Hal ini menyebabkan sektor pertambangan jatuh 2,3 persen ke level terendah dalam satu tahun, karena harga bijih besi dan tembaga turun di tengah kekhawatiran atas berkurangnya permintaan.
Tiga serangkai pertambangan negara itu, BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals merosot antara 2,2 persen dan 2,5 persen.
Saham sektor teknologi terpangkas 2,7 persen mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan setelah mengikuti penurunan indeks Komposit Nasdaq di Wall Street semalam, yang jatuh lebih dari 2,0 persen di tengah aksi jual luas yang didorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Appen terpuruk 3,4 persen memimpin kerugian pada indeks, sementara saham kelas berat sektor teknologi Afterpay kehilangan lebih dari 3,0 persen.
Indeks energi juga melemah 1,8 persen, menyusul penurunan harga minyak. Saham Santos dan Oil Search masing-masing terpangkas 2,0 persen dan 2,2 persen, memimpin penurunan indeks.
Sektor keuangan kehilangan 1,0 persen dengan saham empat bank besar diperdagangkan antara 0,8 persen dan 1,1 persen lebih rendah.
Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru menyusut 0,8 persen menjadi diperdagangkan di 13.063,20 poin, dengan saham kesehatan dan konsumen memimpin kerugian pada indeks acuan.
Baca juga: Saham Australia anjlok, krisis listrik China seret saham tambang
Baca juga: Bursa Australia dibuka menguat didorong saham energi dan bank
Baca juga: Saham Australia ikuti Wall Street lebih rendah, emas kehilangan kilau
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021