Jakarta (ANTARA) - Praktisi Senior di Bidang Human Resource (HR) Priyantono Rudito mengatakan peran pengelola HR atau Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kian penting di tengah ekosistem bisnis yang bergerak lebih cepat ke masa depan seiring penerapan Industri 4.0 dan 5.0.
"Dalam konteks future readiness ini, terjadi suatu fenomena yaitu setiap industri menghadapi dan tengah mengalami perkembangan tatanan ekosistem bisnis yang bergerak ke masa depan secara lebih cepat," katanya pada webinar & awarding "Indonesia HR Trends and Future Readiness Amidst Pandemic Challenges" yang diselenggarakan SWA Media Group, di Jakarta, Selasa
Fenomena ini, dikenal dengan istilah "The Future Mega Trend." Para pengelola HR, kata dia, kini menjadi value centre dalam membangun, tidak hanya budaya perusahaan, namun juga mendorong nilai yang mampu mengembangkan bisnis yang bergerak lebih cepat.
Pengelola HR, memiliki peran strategis untuk menjadikan organisasi perusahaan lebih tahan banting, proven, dan siap menghadapi masa depan.
"Sebuah perusahaan, sebuah organisasi, bahkan sebuah negara, itu jika ingin menjadikan dirinya sebagai future ready organization or corporation, maka pemimpin dan jajaran yang ada di dalamnya harus menyadari strategic backcasting, melakukan hari ini untuk mendapatkan masa depan," kata Priyantono yang juga Vice Chairman Social Economy Acceleration Lab Amazon Web Services.
Mencermati fenomena tersebut, tahun 2021 Majalah SWA melakukan rating mengenai kesiapan dunia korporasi di Indonesia di bidang HR dalam menyongsong masa depan SDM (HR Future Readiness).
"Ada 30 perusahaan yang diundang untuk mengikuti rating," kata Group Chief Editor SWA Kemal Effendi Gani.
Ia mengatakan daftar 30 perusahaan itu diperoleh setelah tim SWA mensurvei 188 perusahaan yang beroperasi di Indonesia, yang respondennya para Chief Human Resource Officer (CHRO).
"Berdasarkan jawaban survei itulah, dipilih daftar pendek perusahaan yang kami nilai relatif paling memiliki kesiapan untuk masa depan di bidang HR,” ujar Kemal.
Untuk menilainya, kata dia, tim SWA menggunakan kerangka 5S sebagai hasil adaptasi konsep 7S dari McKinsey & Co yang terdiri dari elemen-elemen: Strategy, Structure, System, Skills, dan Shared Values.
Priyantono Rudito yang juga anggota Dewan Juri menilai mayoritas peserta telah memiliki awareness yang baik dan memahami apa yang terjadi di industri masing-masing. Namun, kata dia, masih ada sejumlah perusahaan yang belum sepenuhnya memahami implikasi masa depan atas fenomena The Future Mega Trend terhadap portofolio bisnis mereka.
Hasilnya, sejumlah pemenang award HR Future Readiness adalah Lazada, Sreeya Sewu, Samora Group, Sinar Mas Mining, Pefindo, dan Maybank.
Pakar HR senior Herdy Harman menegaskan ke depan mindset HR bukan lagi sifatnya administratif, melainkan harus menjalankan strategic human capital management.
"Jadi, orang HR harus bisa mengerti bisnis dan mau dibawa ke mana bisnisnya. Jadi, selain hard skills, soft skills orang-orang HR pun harus dibangun guna memastikan keberhasilan dalam menjalankan peran masa depannya," kata Herdy Harman.
Baca juga: Erick Thohir: #GirlsTakeover sesuai strategi transformasi SDM BUMN
Baca juga: MedcoEnergi raih peringkat pertama Penghargaan Subroto bidang SDM
Baca juga: AIPI: Pengelolaan biodiversitas berkelanjutan harus didukung SDM andal
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021