"Yang pasti kita akan kirim tim ke Nias Utara untuk melihat lebih jauh potensi itu," kata Menteri Trenggono dalam pertemuan dengan Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu dan jajaran Pemkab Nias Utara di Kantor KKP, Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan pengembangan sektor perikanan bisa menjadi salah satu kunci untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Nias Utara, yang persentase kemiskinannya mencapai 25,07 persen berdasarkan data pemda tahun 2020.
Menteri Trenggono mengemukakan bila dibangun suatu pelabuhan perikanan yang bagus dan memadai di Nias Utara, maka secara keseluruhan akan ada dampaknya, termasuk dalam hal pengentasan kemiskinan di daerah tersebut.
Apalagi, kata dia, Nias Utara merupakan wilayah pesisir dengan produksi perikanan tahun 2020 mencapai 13.240 ton yang sebagian besar dihasilkan dari subsektor perikanan tangkap.
Sedangkan kegiatan penangkapan kebanyakan dilakukan secara tradisional menggunakan kapal tempel berukuran di bawah 5 GT (gross tonnage).
Berdasarkan data KKP, potensi perikanan di wilayah perairan Pulau Nias yang termasuk dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 572 tersebut cukup besar. Komoditasnya juga bernilai ekonomi tinggi seperti ikan kerapu, kakap, hingga tuna.
Menteri Trenggono menerangkan KKP akan menerapkan kebijakan penangkapan terukur dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan ke depan. Melalui kebijakan ini, nantinya zona penangkapan di WPPNRI akan dibagi dalam beberapa bagian, di mana WPPNRI 572 akan ditetapkan sebagai zona industri, sehingga sektor perikanan di wilayah Nias Utara menjadi lebih hidup.
Ia mengemukakan lapangan kerja juga akan terbuka lebar bagi masyarakat yang ingin menjadi anak buah kapal, bahkan sangat memungkinkan Nias Utara menjadi pusat industri perikanan di wilayah Sumatera Utara.
"Pemda juga harus memberi dukungan, dari sisi kemudahan akses hingga lahan untuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan perikanan," ujarnya.
Bupati Nias Utara Amizaro Waruwu mengatakan lambatnya pertumbuhan sektor perikanan di Nias Utara meski wilayah pesisir karena infrastruktur pelabuhan perikanan yang tidak memadai, ditambah sulitnya mendapatkan es yang akhirnya mempengaruhi kualitas dan harga ikan tangkapan.
Pihaknya pun mendukung implementasi kebijakan penangkapan ikan terukur sebagai jalan membangun sektor perikanan di wilayah Nias Utara. "Kami juga punya harapan menjadikan Nias Utara sebagai sentra perikanan. Potensinya besar sekali," ujar Amizaro.
Selain perikanan tangkap, Nias Utara juga potensial untuk pengembangan perikanan budidaya. Selain lahan yang masih tersedia sangat luas, kualitas air di Nias Utara juga sangat bersih. "Lahan kita ada, tinggal bagaimana memanfaatkannya," ucapnya.
Baca juga: KKP gelar klinik mutu perikanan di Nias
Baca juga: Menteri KP: Kami selalu libatkan pemda dalam program "shrimp estate"
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021