Palembang (ANTARA News) - Arang kayu di Kota Palembang, sejak beberapa bulan terakhir ini semakin laris, karena harganya jauh lebih murah dibandingkan membeli kayu bakar ataupun minyak tanah.
Menurut Sofyan, pedagang di pasar Kelurahan 7 Ulu Palembang, Senin bahwa harga arang kayu Rp10 ribu per karung (ukuran karung beras 20 kiloram-red).
Menurut dia, sekarang ini peminat arang kayu cukup banyak, karena sebagian warga beralih dari menggunakan bahan bakar minyak tanah ke jenis bahan bakar tersebut.
Menurut Ny Tatik, warga yang tinggal di Kelurahan 7 Ulu bahwa membeli arang kayu jauh lebih hemat, karena dalam satu karung cukup untuk kebutuhan memasak selama lima hingga enam hari hanya mengeluarkan biaya Rp10 ribu, sedangkan kalau memakai minyak tanah dua liter seharga Rp14 ribu hanya cukup selama dua hari.
Hanya saja, perbedaannya menggunakan arang kayu harus melalui proses menghidupkan bara api dalam beberapa menit, sedangkan minyak tanah begitu disulut dengan api langsung hidup.
Di samping itu, menggunakan arang kayu banyak mengeluarkan polusi asap, sehingga untuk mengatasinya harus memasak di ruangan terbuka di luar rumah, katanya lagi.
Ia menambahkan, selain arang kayu, bahan bakar alternatif lainnya adalah kayu bakar, tetapi harganya lebih mahal kisaran Rp2.000 per ikat, kalau untuk kebutuhan selama sepekan paling tidak diperlukan sebanyak sepuluh ikat atau mencapai Rp20 ribu.
Sedangkan harga minyak tanah sekarang ini dipatok pedagang kisaran Rp7.000 per liter.
Khusus permintaan minyak tanah, sampai sekarang ini juga masih banyak, karena sebagian warga masih belum berani menggunakan kompor yang berbahan bakar gas. (M033/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011