Semarang (ANTARA News) - Seorang pencuri yang membobol ruang Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang, Minggu sekitar pukul 21.00 WIB, ditangkap oleh sejumlah petugas keamanan.
Tersangka yang ditangkap mengaku bernama Winardi Nugroho (28), warga Jalan Kinara Nomor 260 RT 01 RW 06, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut keterangan seorang petugas keamanan, Lanjar (30), penangkapan tersangka bermula saat dirinya dan rekannya melakukan patroli malam di lingkungan rumah sakit setempat.
``Saat sedang patroli di sekitar ruangan direksi di lantai satu, saya melihat salah satu jendela rusak seperti bekas dicongkel,`` katanya yang ikut langsung melakukan penangkapan tersangka.
Mengetahui hal tersebut, saksi kemudian menghubungi petugas keamanan yang lain dan tidak lama setelah itu terdengar suara keras seperti benda jatuh.
Tidak jauh dari jendela yang dicongkel, sejumlah petugas keamanan yang telah melakukan pengepungan melihat tersangka berdiri sambil menahan sakit.
``Saat ditanya sedang apa,tersangka mengaku sedang mencari tempat untuk buang air kecil,`` ujarnya.
Mendengar jawaban tersangka yang mencurigakan, para petugas keamanan lalu membawa yang bersangkutan ke salah satu ruangan untuk diinterogasi.
Setelah itu, pihak rumah sakit melaporkan penangkapan tersangka ke aparat kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Dari tangan tersangka, diamankan beberapa barang bukti yang berupa dua buah obeng dan sebuah jam tangan merek Guess yang diduga diambil dari ruang Direktur Utama RSUP dr. Kariadi Semarang, Hendriyani Selina.
Saat dimintai keterangan sementara, tersangka yang menderita luka cukup parah akibat dihakimi massa tersebut mengaku terpaksa mencuri karena dompetnya hilang dicopet.
``Saya tidak punya uang untuk biaya hidup di Semarang setelah kecopetan,`` katanya yang mengaku berada di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah setelah berziarah ke makam ayahnya di daerah Kedungmundu.
Selama di Semarang, tersangka yang mengaku sudah dua kali mencuri di RSUP dr. Kariadi Semarang itu beristirahat di masjid yang berada di kompleks rumah sakit selama beberapa hari.
``Saya bisa masuk ke ruangan direksi setelah mencongkel salah satu jendela dengan menggunakan obeng dan hendak melarikan diri dengan terjun dari lantai dua,`` ujarnya.
Guna kepentingan penyidikan dan pengembangan kasus lebih lanjut, tersangka dibawa ke Markas Kepolisian Resor Kota Besar Semarang untuk menjalani pemeriksaan.
Berdasarkan catatan kepolisian, dalam periode November 2010 hingga Januari 2011 telah terjadi empat kali pembobolan di sejumlah ruangan RSUP dr. Kariadi Semarang dengan kerugian belasan juta rupiah, dua komputer jinjing merek Acer dan Toshiba serta LCD Proyektor.
Sejumlah ruangan yang dibobol terdiri dari ruangan sekretaris keuangan, ruangan direksi, ruang Obgin, dan ruang SMF Gizi. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011