Teheran (ANTARA News/AFP) - Iran menembak jatuh dua pesawat tanpa awak angkatan laut Amerika Serikat di luar wilayah udara republilk Islam itu, kata petinggi militer Iran dikutip oleh kantor berita ILNA pada Ahad.

Kepala angkatan udara Garda Revolusi Iran Amir Ali Hajizadeh mengatakan pada 2 Januari bahwa pasukannya telah menembak jatuh dua pesawat tanpa awak setelah keduanya "menerobos" wilayah Iran.

Tetapi pada Ahad, deputi kepala staf angkatan bersenjata Iran Jenderal Gholam Ali Rashid mengatakan pesawat tersebut ditembak di luar wilayah udara negara republik Islam itu.

"Kami harus menyatakan bahwa pesawat-pesawat itu ditembak jatuh di luar wilayah udara Iran, yang berarti di luar jangkauan Kawasan Informasi Penerbangan (FIR), di Teluk Persia oleh angkatan udara Sepah (Garda)," kata Rashid.

Ia tidak menjelaskan mengapa pasukan Garda menembak pesawat di luar wilayah udara Iran.

Tak lama setelah laporan dari Hajizadeh, media barat mengutip sejumlah pejabat AS sebagai pernyataan bantahan.

Namun pada Sabtu, komandan angkatan laut Garda Nasional Ali Fadavi mengatakan pesawat itu akan dipertunjukkan ke publik, menyatakan bahwa kedua pesawat itu merupakan "salah satu pesawat tanpa awak paling modern milik AS" dan memiliki kemampuan jarak jauh.

Armada kelima angkatan laut AS bermarkas di Bahrain, diseberang perairan teluk Iran.

Pihak militer AS dan badan intelijen CIA secara berkala menggunakan pesawat tanpa awak guna meluncurkan rudal serbu ke Afghanistan dan di wilayah suku tanpa hukum Pakistan, tetapi umumnya tidak mengonfirmasi melakukan serangan tersebut.

Komandan Iran telah berulang kali mengancam akan memblokir navigasi melalui selat Hormuz yang strategis, jalur yang menghubungkan teluk ke Samudra Hindia, bila republik Islam dalam serangan.

Sekitar 40 persen persediaan minyak dunia melewati selat itu.

Garda Revolusi Iran, yang menjadi serangkaian target sanksi AS, ditugaskan sebagai pasukan untuk mempertahankan revolusi Islam pada 1979 dari ancaman dalam dan luar negeri.

Washington telah menargetkan Garda dengan sejumlah sanksi supaya meningkatkan tekanan kepada Teheran mengenai program nuklir kontroversional, yang Iran tegaskan digunakan untuk perdamaian namun kekuatan dunia menduga program itu bertujuan untuk memproduksi bom atom.(*)

(Uu.KR-IFB/M014/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011