Juru Bicara TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, saat bersilaturahim dengan komunitas media di kapal tersebut, mengatakan, kandungan lokal pada kapal itu mencapai 40-60 persen. Sementara itu, mesin KRI Banjarmasin-592 didapat dari Amerika Serikat.
"Pengerjaannya dibuat di galangan kapal PT PAL Indonesia dengan pengawasan tenaga ahli dan peralatan dari Dae Sun Shipbuilding, Korea," katanya.
Iskandar menuturkan, kapal yang diserahkan ke jajaran Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pada 22 Desember 2010 itu merupakan wujud keberhasilan TNI AL melaksanakan transfer teknologi kepada industri strategis nasional.
Kelebihan kapal itu dibandingkan dengan kapal sejenis lainnya adalah daya tampungnya.
"Jika kapal sejenis yang telah ada sebelumnya hanya dapat menampung tiga helikopter, KRI Banjarmasin-592 ini mampu menampung lima helikopter," ujarnya.
Iskandar mengatakan, KRI Banjarmasin juga dirancang mengangkut 22 tank, 560 pasukan, dan 126 awak.
"Kapal ini bisa juga mengangkut kombinasi 20 truk dan 13 tank. Selain berfungsi untuk memobilisasi pasukan, kapal sepanjang 125 meter x 22 meter ini juga dapat digunakan untuk fungsi operasi militer selain perang (OMSP), seperti membawa logistik ke daerah bencana alam," tuturnya.
Iskandar menambahkan, meski KRI Banjarmasin merupakan kapal angkut personel dan logistik namun kapal tersebut juga dipersenjatai untuk menjalankan fungsi patroli di setiap wilayah yang dilintasinya.
"Perwira di kapal ini memang dipersiapkan untuk melakukan fungsi patroli," kata Iskandar.
KRI Banjarmasin merupakan salah satu dari dua kapal LPD yang dikerjakan PT PAL.
Kapal sejenis yakni KRI Banda Aceh-593, masih dalam pengerjaan.
Dalam silahturahim itu, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul didampingi Kadispenal Laksma TNI Tri Prasodjo, Kadispenad Brigjen TNI Wiryantoro dan Kadispenau Marsma TNI Bambang Samoedro.(*)
(T.R018/M012/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011