Polisi belum bisa memastikan penyebab kejadian peristiwa tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dan kobaran api tidak sampai merembet ke rumah warga lainnya.
"Belum ada kepastian penyebab kebakaran, sebab tim identifikasi Polsek Simokerto masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Kami masih menunggu hasilnya," ujar Kanit Lalu Lintas Polsek Simokerto, Iptu Sukar, di lokasi kejadian.
Pihaknya juga memasang garis polisi untuk melokalisir lokasi dan tidak membiarkan orang lain masuk. Di samping itu, pemilik rumah sekaligus beberapa saksi juga dimintai keterangan di kantor polisi.
Informasi pertama atas peristiwa kebakaran itu diperoleh dari pembantu pemilik rumah, Anike (55). Saat itu ia sedang melipat baju di luar rumah, namun tiba-tiba dia mencium bau asap dari dalam rumah. Kebetulan, majikannya sedang tidak ada di rumah, karena beribadah ke gereja.
Lantaran takut, Anike kemudian keluar sambil berteriak meminta bantuan warga. "Saat itu saya melihat ada kobaran api dari atap genteng bangunan lantai dua," ungkap Ketua RT 01/RW 15, Martin (40), saat ditemui dilokasi.
Enam unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Pasar Turi, Tambak Rejo dan Pegirian datang ke lokasi. Lokasi yang sulit menghambat kinerja petugas madamkan api dan mobil tidak bisa masuk karena sempitnya jalan.
Komandan petugas PMK Pasar Turi, Herry Purwanto mengatakan, "Si jago merah" berhasil dikuasai sekitar satu jam kemudian. Penyebab sementara diduga akibat korsleting listrik di kamar lantai dua.
"Kami sempat kesulitan masuk ke lokasi. Beruntung tidak merembet, dan hanya kamar di lantai dua yang terbakar," ucapnya kepada wartawan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
