Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong ditutup menguat lebih dari satu persen pada perdagangan Selasa, didorong oleh kenaikan di sektor real estat dan teknologi, sementara saham energi melonjak karena harga-harga komoditas dasar yang lebih tinggi.
Indikator utama Bursa Efek Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) melonjak 1,20 persen atau 291,61 poin menjadi berakhir di 24.500,39 poin. Sementara Indeks China Enterprises terdongkrak 1,59 persen atau 136,48 poin, menjadi menetap di 8.720,30 poin.
Indeks Properti Hang Seng dan Indeks Properti Daratan Hang Seng masing-masing melonjak 2,8 persen dan 6,4 persen.
Bank sentral China pada Senin (27/9/2021) berjanji untuk melindungi konsumen yang terpapar pasar perumahan dan menyuntikkan lebih banyak uang ke dalam sistem perbankan.
Baca juga: Saham China berakhir naik, investor sambut jaminan bank sentral
Pemerintah Shenzhen mulai menyelidiki unit manajemen kekayaan dari pengembang Evergrande yang sakit, dalam tanda yang paling jelas namun pihak berwenang dapat bergerak untuk menahan risiko penularan. Saham Evergrande naik 4,7 persen.
Bank-bank Hong Kong memiliki eksposur terbatas terhadap pengembang China yang tertekan, kata seorang eksekutif puncak di Otoritas Moneter Hong Kong.
Sunac China Holdings Ltd melonjak lebih dari 14 persen karena mengklarifikasi laporan, mengatakan proyek konstruksi dan operasi grup di seluruh negeri normal dan penjualannya bagus.
Indeks Teknologi Hang Seng menguat 2,1 persen, dengan raksasa e-commerce Alibaba Group melonjak 6,3 persen.
Baca juga: Saham Jepang ditutup merosot, Indeks Nikkei tergerus 0,19 persen
Alibaba telah mulai menawarkan layanan pembayaran dari WeChat Tencent Holdings Ltd di sejumlah aplikasinya, setelah pemerintah memerintahkan perusahaan teknologi besar itu untuk berhenti memblokir layanan dan tautan satu sama lain.
Eksekutif teknologi China, yang menghadapi tindakan keras oleh pihak berwenang, menjanjikan dukungan pada Minggu (26/9/2021) untuk upaya “kemakmuran bersama” Beijing dan untuk membantu perusahaan-perusahaan kecil.
Sub-indeks energi melonjak 5,2 persen di tengah harga listrik yang tinggi. Kekurangan batu bara di China telah menyebabkan pengurangan pasokan listrik di seluruh rumah tangga dan sektor industri dan memicu kekhawatiran atas prospek pertumbuhannya.
Baca juga: Saham Korsel jatuh, pasar khawatir Evergrande dan krisis listrik China
Baca juga: Saham Australia anjlok, krisis listrik China seret saham tambang
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021