Jakarta (ANTARA) - Platform pembayaran digital OVO telah tersedia di 430 kota dan kabupaten pada usia empat tahun, setelah resmi didirikan pada 25 September 2017.

Sejalan dengan berkembangnya tren pembayaran digital di Indonesia, OVO juga digunakan oleh lebih dari 1 juta merchant dari berbagai industri, termasuk UMKM yang telah mengimplementasikan QRIS.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan bahwa di udia yang masih sangat muda, OVO mampu menyabet gelar Unicorn di bidang pembayaran digital dibandingkan dengan pendahulunya.

"Ini usia yang masih sangat muda, tapi kami bersyukur bahwa OVO sudah semakin matang sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang layanan keuangan digital terpadu," ungkap Karaniya Dharmasaputra secara virtual, Selasa.

Baca juga: OVO-Dekranas dorong perajin UKM adopsi pembayaran digital

Baca juga: Dompet digital permudah berkurban dari jarak jauh

Bertepatan hari jadi keempat tahun, OVO mengusung tema #BertransformasiBersamaOVO4Tahun sebagai wujud terima kasih kepada seluruh pengguna, merchant, mitra, pemangku kepentingan dan para karyawan atas kolaborasinya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui akselerasi transformasi pembayaran digital.

"Kami sangat bersyukur kolaborasi solid ini mengantarkan OVO menjadi platform pembayaran digital terpercaya pilihan nomor satu di Indonesia," kata dia.

Menurut catatan yang diberikan, terdapat beberapa peningkatan yang drastis selama empat tahun OVO di Indonesia, seperti memiliki 71 persen pengguna aktif dan tingkat brand awareness hingga 96 persen, OVO menjadi platform pembayaran digital pembayaran digital terpopuler di Indonesia.

"Dalam survey tersebut, yang membanggakan itu adalah 71 persen pengguna aktif itu menggunakan OVO dalam sebulan terakhir dan mayoritas responden menggunakan untuk pembayaran secara online dan juga offline," jelas dia.

Kehadiran transformasi pembayaran digital OVO juga menjadi penghubung bagi beragam layanan keuangan yang komprehensif dan multi bidang, baik transaksi online maupun offline.

"Tidak hanya menjadi penghubung transaksi digital seperti transportasi, pemesanan makanan, dan belanja online, tetapi layanan OVO saat ini telah berkembang mencakup asuransi, investasi hingga pinjaman," tambah dia.

Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit mengatakan bahwa OVO mampu mencatat peningkatan transaksi merchant online sebesar 76 persen di semester pertama 2021. Hal ini juga didukung oleh studi CORE Indonesia yang juga mencatat 82 persen UMKM menyatakan terbantu oleh ekosistem OVO yang luas.

"Kategor yang paling banyak digunakan itu sudah pasti untuk melakukan pembayaran makanan, belanja online dan juga offline pasar dan warung, dan juga yang luar bias itu adalah invesatasi," ucap dia.

Sebagai platform pembayaran digital, rewards dan layanan keuangan, OVO telah terbukti memberikan efek ganda (efek multiplier) positif yang tidak hanya memberikan manfaat kepada pengguna, tetapi juga bagi merchant yang bergabung di dalamnya.

Baca juga: OVO jadi platform pembayaran digital paling banyak digunakan kaum ibu

Baca juga: OVO gandeng Bank Mandiri permudah isi saldo secara "offline"

Baca juga: Kini berzakat lebih mudah lewat aplikasi dan daring

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021