Medan (ANTARA News) - Massa "Partukkoan Naposo Bangso Batak" berunjuk rasa di Medan, Minggu, menolak rencana penganugerahan gelar Raja Batak bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Unjuk rasa sekitar seratusan orang itu dilakukan di dua tempat yakni Bundaran Sudirman yang berdekatan dengan gereja HKBP dan Tugu Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.

Koordinator aksi "Partukkoan Naposo Bangso Batak" Edi Barita Malau dalam orasinya mengatakan, rencana penganugerahan gelar itu ditolak karena tidak melibatkan seluruh unsur etnis tersebut.

Kegiatan itu dinilai hanya dimaksudkan untuk kepentingan kelompok tertentu, khususnya untuk kepentingan mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden TB Silalahi.

"Itu mencederai pluralisme di masyarakat Batak," katanya.

Edi Barita mengatakan, penolakan itu juga dilakukan karena Presiden Yudhoyono dinilai belum pantas mendapat gelar sebagai Raja Batak yang sangat sakral dan dikagumi.

Ia menjelaskan, seorang Raja Batak merupakan sosok yang sangat bijaksana serta mampu memahami aspirasi dan menyejahterakan kehidupan rakyatnya.

Persyaratan itu dinilai belum dimiliki Presiden Yudhoyono karena masih banyaknya kemiskinan yang dialami rakyat Indonesia.

"Tidak cocok gelar itu. Rakyat Indonesia saja banyak yang masih miskin," kata Edi.

Ia juga menyebutkan, tidak tuntasnya kasus penikaman terhadap jemaat gereja HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi merupakan salah satu bukti belum pantasnya Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu menerima gelar Raja Batak.

"SBY tidak pantas. Kami menuntut pembatalan penganugerahan gelar itu," katanya.

Dalam unjuk rasa itu, sebagian massa "Partukkoan Naposo Bangso Batak" menggunakan topeng wajah TB Silalahi yang dibubuhi tanda silang berwarna merah.

Massa juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan penolakan politisasi budaya Batak, termasuk gambar Sisingamangaraja XII yang membawa pedang.

Sambil menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan "Tano Batak", massa juga membagi-bagikan lembaran pernyataan sikap kepada pengemdui kendaraan di Jalan Sisingamangaraja.

Rencananya, Presiden Yudhoyono akan dianugerahi gelar Raja Batak dalam acara peresmian Museum Batak di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara pada 18 Januari 2011.
(T.I023/R014/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011