Mamuju (ANTARA News) -Sebanyak 23 rumah warga yang ada di Desa Tampalang Kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengalami kerusakan yang cukup parah setelah dihantam gelombang pasang sekitar tiga meter.
Pemantauan di Mamuju, Minggu, rumah warga itu berada di pesisir pantai Desa Tampalang yang sebelumnya terancam akibat abrasi pantai yang melanda wilayah itu, kini mengalami kerusakan yang cukup parah setelah dihantam gelombang pasang, sekitar pukul 15.00 Wita/
Gelombang pasang setinggi tiga meter yang dari perairan sulawesi menghantam bagian belakang pemukiman penduduk yang umumnya berprofesi sebagai nelayan itu sehingga mengalami kerusakan yang cukup parah.
Ratusan warga yang mendiami pemukimanyang terletak dipesisir barat pantai sulawesi tersebut kemudian tampak menjadi panik, dan secara beramai rami mereka kemudian membongkar rumahnya yang terbuat dari kayu agar kerusakannya tidak semakin parah setelah dihantam gelombang pasang.
"Gelombang pasang merusak bagian belakang rumah penduduk sehingga dapur rumah mereka yang terbuat dari kayu, hancur berantakan dan porak-paranda sehingga tampak sudah tidak bisa difungsikan lagi,"kata Awal salah seorang warga di Desa Tampalang.
Ia mengatakan, secara beramai ramai warga kemudian terpaksa membongkar secara keseluruhan rumahnya yang hancur sebagian itu, sebelum seluruhnya bagian rumah mereka yang terbuat dari kayu itu hancur keseluruhan dihantam gelombang pasang yang datang bertubi-tubi dan ganas datang dari perairan sulawesi.
"Warga panik, sehingga mereka membongkar sukarela rumahnya sebelum rata dan dihanyutkan hantaman gelombang pasang, mereka juga mengunsikan barannya yang berharga agar tidak turut menjadi korban gelombang pasang,"katanya.
Menurut dia, warga Desa Tampalang tidak menduga gelombang pasang kembali datang menghantam pemukiman mereka setelah dua hari sebelumnya juga menghantam pemukiman warga didaerah itu sehingga mengakibatkan sekitar sembilan rumah penduduk di daerah itu hancur dan porak poranda (13/1).
Akibat hantaman gelombang pasang yang terjadi sebelumnya itu, sekitar 37 KK penduduk Tampalang kehilangan tempat tinggal dan mereka masih dalam status pengunsian yang tidak jauh dari lokasi abrasi pantai itu.
Namun ia mengaku kecewa karena pemerintah di Kabupaten Mamuju yang tidak maksimal memberikan bantuan kepada ratusan jiwa warga Desa Tampalang yang menjadi korban abrasi.
"Seharusnya pemerintah sudah membangun tanggul sepanjang 200 meter untuk penahan ombak gelombang pasang agar pemukiman penduduk dapat aman dan selamat dari gelombang pasang akibat abrasi pantai,"katanya.
Menurut dia, warga bukan hanya butuh diberikan bantuan makanan seperti beras indomie dan ikan kaleng yang jumlahnyapun sedikit dan masih minim dari pemerintah tetapi pemerintah harus membangun kembali tanggul jebol yang rusak dihantam gelombang pasang.
(T.KR-MFH/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011