Probolinggo (ANTARA News) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, M. Jusuf Kalla, menyerahkan bantuan PMI kepada warga suku Tengger yang menjadi korban erupsi Gunung Bromo di Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu.
Paket bantuan yang diserahkan berupa selimut, tikar, jerigen, terpal, aserta paket hygiene kit yang bersiai sabun, sampo, pasta gigi, sikat gigi, handuk, pembalut, tisue, dan ember. Jumlah paket PMI yang telah di serahkan kepada para korban eruspsi Gunung Bromo sebanyak 1.500 paket.
Setelah berdialog dengan para warga suku Tengger, Jusuf Kalla juga berjanji akan membantu bibit hortikultura yang sangat duibutuhkanwarga suku Tengger saat ini.
Bantuan tersebut sangat mendesak untuk diberikan sebagai upaya untuk memulihkan kembali perekonomian warga yang sempat menurun akibat terkena abu vulkanik Gunung Bromo.
Wakil Presiden RI periode 2004-2009 itu mengungkapkan, program rekonstruksi semestinya merupakan program pemefrintah. Namun, ia berjanji akan membantu bibit hirtikultura untuk menjembatani pemerintah dalam memulihkan pertekonomian rakyat yang sangat dibutuhkan saat ini.
Kunjungan Jusuf Kalla ke Nagadisari, Sukapura, Probolinggo, itu sekaligus meninjau kesiapan PMi dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Bromo.
Setelah menijau Posko, dan tenda pengungsian yang digelar dilapangan Sukapura, Jusuf kalla menegaskan, Pmi telah siap mengantisipasi kemungkinanjika terjadio bencana eruspsi Gunung Bromo lebih besar lagi.
Disebutkannya, tenda pengungsian telah disiapkan, logistiknya, serta air bersih, dan obat.
"PMI telah siap mengantisipasi, tapi mudah-mudahan tidak sampai terjadi bencana yang lebih besar lagi," kata Kalla.
Di Bromo, Jusuf Kalla selain melakukan dialog langsung dengan warga suku Tengger yang ditemuinya di jalan-jalan, juga menyaksikan aktivitas Gunung Bromo lewat kawasan Lava View, dan Pos Pantau Gunung Bromo di Cemorolawang.
Mulyono, petugas Pos Pantau Gunung Bromo di Cemorolawang, menyebutkan bahwa aktivitas Gunung Bromo relatif masih tinggi.
Data terakhir antara loukul 00.00 hingga 06.00 masih terpantau terjadi gempa tremor dengan amplitudo antara 5-20 mm.
Asap Gunung Bromo berwarna putih kelabu. Asap tertiup angin ke arah timur dengan tekanan antara sedang sampai kuat.
Bahkan pada tanggal 15 Januari sempat terjadi letusan dua kali dengan empat kali letupan selama 13 sampai 19 detik, denagan amplitudo antara 35-38 mm, dan antara 38-40mm.
"Artinya, aktivitas Gunung Bromo masih tinggi," kata Mulyopno.
Bahkan, Mulyono meyebut, aktivitas Gunung Bromo tahun ini jauh lebih dahsyat dibanding dengan tahun 1971. Baik letusan, maupun durasinya jauh lebih tinggi, dan lebih lama.
(T.KR-MSW/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011