Sepak bola di Indonesia ini mau dibawa maju kok dihalang-halangi
Malang (ANTARA News) - Ketua Umum Persema Peni Suparto menilai sikap Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Nugroho Besoes kekanak-kanakan.
"Sikap Sekjen PSSI itu kekanak-kanakan, dan silahkan saja kalau PSSI mau menjatuhkan sanksi pada Persema karena `menyeberang` ke Liga Primer Indonesia (LPI)," katanya ketika menanggapi sanksi PSSI terhadap klub yang berlaga di LPI berdasarkan surat dukungan dari Badan Sepak bola Dunia atau FIFA di Malang, Sabtu.
Secara tegas Peni mengatakan, dirinya saat ini menunggu sanksi yang bakal dijatuhkan PSSI kepada tim berjuluk Laskar Ken Arok itu karena mundur dari Liga Super Indonesia (LSI) dan menyeberang ke LPI.
Peni yang juga Wali Kota Malang menegaskan, dirinya sama sekali tidak takut terhadap ancaman PSSI yang akan menjatuhkan sanksi pada Persema, bahkan dirinya tidak akan tinggal diam.
"Sepak bola di Indonesia ini mau dibawa maju kok dihalang-halangi, itu namanya sikap kekanak-kanakan. Padahal, selama ini PSSI masih belum mampu membangun sepak bola Indonesia yang `fair play` dan sportif," tegasnya.
Ketidaktakutan terhadap ancaman sanksi dari PSSI itu tidak saja ditunjukkan Peni Suparto selaku Ketua umum Persema, namun para pemain Laskar Ken Arok pun juga tidak memedulikan ancaman PSSI tersebut, salah satunya adalah Robby Gaspar.
Menurut pemain asal Australia itu, bergabung dengan klub yang menyeberang ke LPI merupakan keputusan terbaik. "Oleh karena itu PSSI harus banyak belajar dari `PSSI` negara lain, seperti Federasi Sepak bola Australia (FFA)," ujarnya.
Ia mengatakan, FFA saja tidak melarang dirinya merumput di Indonesia dan di mana pun. Jika PSSI melarang dan pemain lainnya mencari nafkah di Indonesia, PSSI sama saja melanggar HAM.
"Kami tidak peduli dengan apa yang dilakukan PSSI. Saya pemain profesional dan berhak menentukan klub untuk berlabuh. Kami hanya ingin sepak bola itu `fair play`," tegasnya.
Senada dengan Robby Gaspar, pemain asal Balikpapan Muhammad Kamri mengaku tidak mau ambil pusing dengan sikap PSSI. "Saya sekarang fokus latihan, kalau LPI dianggap melanggar ketentuan, masyarakat tentu bisa menilai," ujarnya.
Persema bersama dua klub lainnya, yakni Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar mundur dari LSI dan bergabung dengan LPI. Bergabungnya Persema ke LPI karena tim tersebut mengaku sering dicurangi wasit dan konsep LPI dinilai lebih bagus ketimbang LSI.(*)
E009/R014
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011