Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali kembali mengucurkan dana sebesar Rp4 miliar untuk melengkapi fasilitas dan penyempurnaan pembangunan pelabuhan khusus kapal wisata di Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali.
"Dana yang bersumber dari APBD Bali 2011 antara lain untuk penataan taman, asesoris, kelengkapan fasilitas perkantoran dan penyempurnaan fasilitas pendukung lainnya," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Infokom) Provinsi Bali I Made Santha di Denpasar, Sabtu.
Penyempurnaan proses akhir itu selain mendapat dukungan dari APBD Bali juga diharapkan adanya bantuan dari pemerintah pusat, dengan harapan pelabuhan kapal pesiar itu dapat difungsikan pada akhir tahun ini atau selambat-lambatnya awal 2012.
Pembangunan fisik dermaga secara umum sudah rampung, namun masih perlu penataan dan penyempurnaan lebih lanjut, sehingga kapal-kapal besar dengan panjang lebih dari 200 meter dapat berlabuh dengan baik dan nyaman.
Pelabuhan khusus kapal pesiar di Bali timur itu akan mampu melayani kapal-kapal besar yang mengangkut 3.000-5.000 wisatawan dalam kunjungannya ke sejumlah negara di belahan dunia.
Made Santha menambahkan, pembangunan pelabuhan kapal pesiar itu dilakukan secara bertahap selama tiga tahun terakhir dengan dana patungan antara pemerintah pusat, pemerintah Provinsi dan Pemkab Karangasem.
Pemerintah pusat lewat Kantor Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan dana sebesar Rp92,9 miliar, belum termasuk kucuran dana dalam tahun 2011.
Dana tersebut diarahkan mulai dari studi kelayakan (DED/SID), pembangunan dermaga sepanjang 154 meter kali 12 meter, "trestle dan causeway" sepanjang 194 meter kali delapan meter dan pembangunan akses jalan menuju ke pelabuhan.
Pemprov Bali mengalokasikan dana sebesar Rp 14,7 miliar, ditambah Rp4 miliar dalam tahun 2011 antara lain untuk pembangunan gedung terminal penumpang, gedung kantor, pagar keliling dan pembangunan jaringan induk listrik dan air bersih.
Sementara Pemkab Karangasem menyediakan dana pendamping sebesar Rp6 miliar untuk studi perencanaan, fasilitas pelabuhan dari sisi darat, pembebasan tanah dan meningkatkan akses jalan masuk.
Pelabuhan khusus kapal wisata di daerah ujung timur Pulau Bali itu menurut Made Santha mempunyai arti penting bagi kepariwisataan di Pulau Dewata.
Pelabuhan dengan kedalaman laut 18 meter itu sanggup disinggahi kapal pesiar ukuran besar, sekaligus bisa merapat dua kapal besar masing-masing berkapasitas 3.000-5.000 penumpang.
Pelabuhan kapal wisata tersebut dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektar, dengan total landasan sepanjang 180 meter kali 12 meter.
Adanya fasilitas pelabuhan khusus kapal wisata diharapkan kapal-kapal wisata yang berlayar dari satu negara ke negara lainnya yang selama ini melewati perairan Indonesia dapat menyinggahi Bali, sekaligus memberikan kesempatan kepada penumpangnya menikmati keunikan seni budaya, panorama alam dan mengunjungi objek wisata.
Singapura misalnya setiap tahun disinggahi sedikitnya 300 kapal pesiar, masing-masing mengangkut 1.500 hingga 2.000 wisatawan setiap kapal.
Tersedia fasilitas pelabuhan khusus untuk kapal pesiar diharapkan "hotel berlayar" dari Singapura itu menyempatkan diri berlibur ke Bali, sebelum melanjutkan pelayaran ke negara lain.
Jika separuh dari 300 kapal pesiar yang selama ini menyinggahi Singapura bisa merapat ke Bali akan dapat meningkatkan kunjungan wisman, sekaligus memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Bali dan masyarakatnya, harap Made Santha. (I006/M019/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011