Depok (ANTARA News) - Universitas Indonesia (UI) tengah mengembangkan berbagai macam penelitian yang berguna untuk kepentingan manusia, termasuk tentang penggunaan teknologi nano.
"UI telah memiliki peneliti yang memfokuskan diri dalam pengembangan nano material seperti penciptaan katalis yang mampu menghilangkan bakteri bau di dalam kendaraan mobil," kata Wakil Kepala Humas UI, Devie rahmawati, di Depok, Sabtu.
Selain itu juga dikembangkan riset yang berpotensi untuk dipatenkan seperti pengembangan nanofluida sebagai pendingin proses pemesinan dan berpengaruh terhadap kualitas permukaan hasil pemesinan.
"Penemuan menarik lainnya ialah, melalui nanoteknologi, suatu zat dapat diaplikasikan untuk berbagai solusi kehidupan manusia," jelasnya.
Devie menjleaskan, Peneliti UI, Dr. Ir Slamet dengan menggunakan materi Ti02 mampu menciptakan beberapa aplikasi seperti bahan pencegah kabut dan titik air pada kaca mobil saat hujan.
Hal ini tentunya membantu mengurangi angka kecelakaan pada saat hujan lebat. Kedua, penghancur polutan pada alat-alat rumah tangga, yang selama ini dianggap steril dari bakteri-bakteri.
Dengan unsur Ti02, dapat diciptakan materi yang cukup dioleskan pada furniture maupun kaca misalnya, sudah mampu mensterilkan benda-benda tersebut dari bakteri. Yang terakhir hadala penciptaan disinfektan bakteri pada air, yang menggunakan materi yang ramah lingkungan serta ekonomis.
Selama ini, lanjut Devie bahan penstreil air minum banyak menggunakan disinfektan kimia atau UV yang memiliki banyak kelemahan.
Devie menjelaskan melalui dana riset yang terus bertambah (tahun 2007 sebesar Rp14 miliar dan tahun 2008 sebesar Rp23 miliar ) UI memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan kekuatan inovasi teknologi serta penggunaan pengetahuan (knowledge based society) menjadi tulang punggung keberlanjutan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan bangsa.
"Teknologi akan mampu memberikan nilai tambah pada kekayaan sumber daya alam yang berlimpah," jelasnya.
Nano technology merupakan teknologi berbasis pengelolaan materi berukuran nano atau satu per miliar meter. Istilah ini kali pertama dipopulerkan peneliti Jepang Norio Taniguchi pada tahun 1974.
Nanoteknologi merupakan lompatan besar teknologi dalam mengubah dunia materi menjadi jauh lebih berharga dari sebelumnya. Dengan menciptakan zat hingga berukuran satu per miliar meter nanometer.
"Saat ini, istilah nano technology telah menjelma menjadi teknologi dengan aplikasi yang sangat luas melingkupi hampir di seluruh kehidupan manusia," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009