New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak bergerak naik di New York pada Jumat waktu setempat, setelah minyak mentah Brent melewati tanda 99 dolar Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam dua tahun di perdagangan London.

Di New York Mercantile Exchange (NYMEX) per barel minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari naik menjadi 91,54 dolar per barel, 14 sen lebih tinggi dari penutupan pada Kamis.

"Barel mencapai titik terendah baru di 90,10 dolar dan kemudian rally. Jika Brent mencapai 100 dolar kita akan mencoba untuk membuat tertinggi baru," ujar Rich Ilczyszyn dari Lind-Waldock.

Di London minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari mencapai 99,20 dolar dalam pra-perdagangan akhir pekan yang volatile tapi tipis, menyentuh level tertinggi sejak 1 Oktober 2008.

Harga minyak kemudian menurun kembali ke 98,68 dolar per barel, naik 62 sen dari tingkat penutupan Kamis, kata para analis.

"Patokan minyak mentah Brent London menyentuh posisi tertinggi di atas 99 dolar menjelang waktu berakhirnya kontrak Februari pada hari Jumat," kata analis VTB Capital, Andrey Kryuchenkov.

"Itu karena ini adalah hari terakhir perdagangan untuk kontrak Februari, dan pasar rolling ke Maret," tambahnya, dan juga menunjuk volume perdagangan tipis.

Pasar AS memulai tugas dengan melemah setelah China Jumat mengatakan, akan meningkatkan jumlah uang yang harus pemberi pinjaman harus pertahankan dalam cadangan, terakhir dalam serangkaian tindakan yang ditujukan untuk mengekang inflasi tinggi.

Beberapa ahli sekarang memprediksi minyak akan segera mencapai 100 dolar untuk pertama kalinya sejak akhir 2008.

"Minyak mentah Brent mendorong mendekati 100 dolar karena peningkatan konsumsi didukung cuaca musim dingin di Eropa dan melimpahnya pasokan (minyak mentah New York) yang

telah menekan harga AS, sehingga harga Eropa melonjak lebih dulu dari mitranya AS," ujar analis CMC Markets, Michael Hewson.

Dia menambahkan: "Naiknya harga minyak mentah telah mendorong beberapa spekulasi bahwa kita juga bisa melihat harga 100 dolar dengan segera."  (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011