Padang (ANTARA News) - Tim SAR gabungan menghentikan pencarian terhadap kapal nelayan asal Srilanka FV Sankara nomor lambung 02 yang terdampar sekitar 230 mil arah Baratdaya Pulau Siberut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
"Kita telah menghentikan pencarian terhadap kapal nelayan asal Srilanka yang terdampar sekitar 230 mil arah Baratdaya Pulau Siberut Kepulauan Mentawai," kata Danlantamal II Teluk Bayur, Laksamana Pertama Aswad, di Padang, Sabtu (15/1).
Menurutnya, berdasarkan instruksi dari pihak Basarnas kepada TNI-AL, pencarian kapal nelayan terdampar telah dihentikan.
"Pencarian terhadap kapal nelayan yang terdampar tersebut sudah lebih dari satu minggu, namun belum ditemukan," katanya.
Dia mebambahkan, encarian dilakukan oleh Tim SAR ketika itu dengan menyisiri sekitar perairan Kabupaten Kepuluan Mentawai, namun belum ditemukan.
Pencarian dilakukan menggunakan dua unit KRI milik TNI-AL, serta kapal Rescue Basarnas menyisiri sekitar perairan Kabupaten Kepuluan Mentawai. "Selaian itu juga pemantuan atas udara memakai pesawat milik TNI-AU KASA NC-212 U-611," kata Aswad.
Dia mengatakan, saat dilakukan pencarian sekitar perairan Kabupaten Kepuluan Mentawai, bertemu dengan sebuah kapal, Tim mengira kapal tersebut yang terdampar namun ternyata tidak.
"Tim SAR mempertanyakan pada nahkoda kapal apakah ada melihat kapal nelayan asal Srilanka," katanya.
Dia menambahkan, terdamparnya kapal nelayan asal Srilanka tersebut diduga mengalami kerusakan mesin ketika menangkap ikan.
"Saat mesin kapal rusak tersebut tiba-tiba gelombang besar mencapai empat hingga lima meter Samudera Hindia diserta angin kencang dan akhirnya kapal," katanya.
Tempat terpisah, Kepala Basarnas Sumbar, Zainul Tahar mengatakan, pencarian kapal nelayan, asal Srilanka terpaksa yang hilang beberapa waktu lalu dihentikan.
Walupuan telah melakukan pencarian sampai radius 230 mil laut, dari pulau Siberut, kapal naas itu belum juga ditemukan," katanya.
Setelah tujuh hari pencarian itu, lanjut Zainul Tahar pihak Basarnas mencapai titik koordinat dimana lokasi kapal yang saat itu memancarkan sinyal. Tapi, saat dilokasi, tim pencari malah melihat bangkai kapal yang berbendara Indonesia, dengan nama kapal Arta Mina Jaya, yang mirip dengan ciri-ciri kapal Srilanka.
"Kami sempat turun, dan memeriksa kapal yang terdampar di sebuah pulau itu. Tapi, karena berbendara Indonesia, walaupun ciri-ciri kapal sama, kapal itu terpaksa kami tingalkan di tempat itu kembali," kata Zainul Tahar.
Dia menambahkan, ihak Basarnas, baru mengetahui kapal naas itu, setelah melihat dari satelit, kapal yang mencurigakan itu, karena tidak berjalan.
"Kapal itu terlihat di satelit, setelah ditelusuri keberadaan kapal yang tercatat yang terlihat di satelit, sekitar 560 kilometer itu, kapal asal Srilanka sudah tidak ada lagi, diduga kapal itu terbawa arus, atau tenggelam dihantam gelombang," katanya. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011