Lombok, NTB (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia hingga saat ini masih mempersiapkan pertemuan para menteri luar negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting Retreat/AMM) yang akan diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 15-16 Januari 2011.

Dalam kesempatan AMM kedelapan ini juga dihadiri sepuluh anggota komite wakil tetap untuk ASEAN (Committee of ASEAN Permanent Representative/CPR) setingkat duta besar dan deputi Seketaris Jenderal ASEAN, demikian dilaporkan wartawan ANTARA dari Lombuk, Jumat.

Selain menghadiri AMM retreat sebagai persiapan pelaksanaan ASEAN Summit yang direncanakan akan berlangsung pertengahan tahun 2011.

Adapula sejumlah rangkaian acara sosial lainnya seperti pelepasan penyu dan penanaman oleh sepuluh Menteri Luar Negeri ASEAN yang hadir pada hari Minggu (16/1) di Pandanest Area, Pantai Sengigi, Lombok.

Acara AMM ini mengawali kinerja awal Indonesia sebagai ketua ASEAN pertama, setelah sebelumnya jabatan tersebut di pangku oleh Vietnam.

Sebelumnya Indonesia telah menetapkan tiga prioritas dalam masa kepemimpinan ASEAN tahun 2011, yaitu memastikan sepanjang 2011 ada kemajuan signifikan dalam upaya mencapai ASEAN Community 2015.

Kemudian untuk memastikan akan apa yang dinamakan dynamic equilibrium (kesamaan dinamis) di kawasan ASEAN, serta memetakan arah komunitas ASEAN dalam komunitas global bangsa-bangsa.

Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam upacara serah terima keketuaan komite wakil tetap ASEAN dari Vietnam kepada Indonesia di Jakarta, Rabu (12/1).

Dalam acara tersebut dilakukan serah terima secara simbolis kepemimpinan ASEAN dari Vietnam kepada Indonesia yang diwakili oleh dubes Indonesia untuk ASEAN I Ngurah Swajaya.

Dalam kepemimpinan tahun ini, Indonesia mengambil tema ASEAN Community in Global Community.

Marty juga menjanjikan Indonesia akan terus berupaya mengembangkan ASEAN. "Indonesia akan memastikan mempertahankan pencapaian yang telah dicapai selama kepemimpinan Vietnam," kata Marty.

Ia menyebut target Indonesia untuk memastikan kemajuan tahun 2011 sebagai target adanya kemajuan yang signifikan, tapi bukan berarti harus selesai tahun 2011, karena target ASEAN Community adalah tahun 2015.

"Kita memastikan selama 2011 ada kemajuan yang terukur, tertata, terlihat dan konkrit ke arah (ASEAN Community) 2015," kata Marty.

Menurut Marty, Indonesia sejauh ini telah berhasil memastikan pandangan Indonesia dapat diterima oleh ASEAN yang ditandai dengan bergabungnya AS dan Rusia dalam East Asia Summit (EAS) mendatang.

Tahun ini Indonesia dinilai memiliki peluang untuk memberikan warna pada EAS untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai kawasan yang damai, stabil dan memungkinkan adanya pembangunan, kata Marty. (*)

(T.A050/S019/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011