London (ANTARA News/AFP) - Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed Bin Hammam menolak gagasan untuk mengubah jadwal Piala Dunia 2002 di Qatar dari musim panas ke musim dingin atau membagi pertandingan dengan beberapa negara lain di wilayah Teluk.
Sewaktu diwawancarai oleh Sky News pada Jumat, Bin Hammam mengungkapkan keheranannya atas ide Presiden FIFA Sepp Blatter untuk mengalihkan jadwal pertandingan ke musim dingin.
Bin Hammam juga mempertanyakan alasan Presiden UEFA Michel Platini yang menyarankan agar Qatar menyelenggarakan Piala Dunia Qatar 2022 bersama-sama dengan beberapa negara Teluk lain di sekitar Qatar dengan maksud agar turnamen akbar itu bisa disebut "Piala Dunia Teluk".
"Saya yakin Qatar dapat mandiri dan mampu menyelenggarakan Piala Dunia 2022 dengan kekuatannya sendiri," kata Bin Hammam yang juga pejabat sepak bola Qatar.
"Dan saya sungguh sangat tidak tertarik untuk membahas ide membagi pertandingan Piala Dunia dengan beberapa negara Teluk lain, termasuk ide menggeser jadwal pertandingan dari Juli ke Januari. Semua itu terlalu dini untuk diungkapkan dan tak ada dasarnya sama sekali," katanya dengan nada kesal.
Beberapa klub sepak bola Inggris sebelumnya juga mengkritik ide perubahan jadwal Piala Dunia dengan alasan hal itu akan menyulitkan mereka menjadwal ulang pertandingan-pertandingan sepak bola di Inggris.
"Akan terjadi kevakuman selama paling tidak dua bulan pada pertengahan musim Liga Utama jika Piala Dunia 2022 benar-benar dialihkan jadwalnya," kata sebuah sumber.
Berbekal keprihatinan dari pengurus liga-liga Eropa, Bin Hammam melanjutkan kritiknya dengan menyatakan bahwa perubahan jadwal tidak tergantung pada ide dari satu, dua atau tiga orang anggota FIFA tetapi membutuhkan kata sepakat dari seluruh pemangku kepentingan sepak bola dunia.
"Adalah suatu hal yang tidak fair apabila perubahan jadwal dilakukan tanpa mendengar pendapat dan memperoleh persetujuan penuh dari orang-orang yang benar-benar berkepentingan di dalamnya, dan saya benar-benar tidak senang apabila perubahan itu terjadi tanpa melibatkan mereka dalam pembahasannya," kata Bin Hammam.
Sebelumnya FIFA mengungkapkan bahwa badan sepak bola dunia itu memerlukan permintaan resmi dari Persatuan Sepak Bola Qatar sebelum secara resmi membahas tentang perubahan jadwal turnamen pada 2022 itu.
Tetapi dengan tegas Bin Hammam mengatakan bahwa tidak akan ada permintaan semacam itu dari pihak Qatar.
"Kami tidak tertarik sama sekali akan hal itu karena kami sangat siap, dan kami akan buktikan janji kami kepada dunia tentang sebuah Piala Dunia yang mengesankan pada Juni dan Juli 2022 nanti," kata Bin Hammam dengan tegas.(*)
(T.H-OKS/a032/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011