Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Umum Kemenpan RB Sri Rejeki Nawangsih mengatakan kegiatan tersebut merupakan dasar untuk mengembangkan kapasitas dan kompetensi para pegawai ASN.
"Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk pengembangan karir dan juga diri pegawai. Assessment ini juga menjadi cara membangun manajemen talenta di internal Kemenpan RB," kata Sri Rejeki dalam keterangan yang diterima Senin.
Baca juga: Wapres harap revisi UU ASN tidak melemahkan reformasi birokrasi
Di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akibat krisis pandemi COVID-19, kegiatan rutin yang diikuti pegawai ASN minimal setiap dua tahun sekali tersebut berlangsung secara daring.
Metode kegiatan assessment center tersebut juga diberlakukan sesuai dengan protokol kesehatan dalam rangka meminimalkan penyebaran kasus COVID-19.
Konsultan Anny Andayani mengatakan penyesuaian metode kegiatan penilaian tersebut tidak akan berdampak signifikan pada hasil assessment center.
Baca juga: Kemenpan RB terapkan strategi 6P untuk akselerasi transformasi SDM
"Bedanya dengan assessment center yang lalu hanyalah pada kombinasi pelaksanaan luring dan daring, juga lebih banyak menggunakan tes berbasis komputer daripada kertas," kata Anny.
Hasil dari kegiatan penilaian tersebut nantinya menjadi data nine box manajemen talenta yang menunjukkan karakter pegawai ASN berdasarkan tingkatan potensial dan kinerja mereka.
Rangkaian kegiatan assessment center telah diselenggarakan pada 22-23 September 2021 secara daring, berupa tes mengenai pengalaman pribadi dan beberapa inventori lain. Selanjutnya, kegiatan tersebut secara luring diikuti 84 pegawai hingga Kamis (30/9) dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Baca juga: Lima K/L tandatangani Nota Kesepahaman SP4N-LAPOR
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021