Seandainya tidak memungkinkan dalam artian khusus kelapa sawit, materi tersebut nantinya bisa menjadi suplemen dalam mata pelajaran tertentu,

Jakarta (ANTARA) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) D.I Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mendorong agar tenaga pendidik untuk mengedukasi mengenai mitos dan fakta yang ada di industri kelapa sawit kepada anak didik agar dapat memahami dengan betul produk komoditas ekspor unggulan Indonesia tersebut.

“Selama ini sangat banyak informasi yang didapat para siswa dan guru tentang kelapa sawit yang itu kemungkinan besar ada informasi yang salah. PGRI DIY sangat mendorong diselenggarakannya acara ini agar tidak ada salah persepsi terhadap perkebunan dan pemanfaatan kelapa sawit,” kata Baskara dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.

Baskara mengatakan kelapa sawit merupakan komoditas yang memberikan devisa bagi negara dan memberikan dorongan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Juga PDB yang tentu akan membuat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik,” katanya.

Baskara berharap siswa-siswi yang berperan dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dapat dikenalkan dengan perkebunan dan industri kelapa sawit agar bisa menyosialisasikan informasi positif kelapa sawit di lingkungan sekolah sehingga semua peserta didik memiliki persepsi yang benar tentang kelapa sawit.
Baca juga: Kementan terus pacu daya saing SDM perkebunan kelapa sawit

Wakil Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga D.I Yogyakarta, Suherman mengapresiasi kegiatan edukasi yang dilakukan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan PGRI Yogyakarta tentang mitos dan fakta kelapa sawit.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, para siswa sebagai generasi muda bisa mendapatkan informasi yang detil dan ilmiah tentang kelapa sawit sehingga dapat tumbuh kembang pemikiran-pemikiran baru pengelolaan potensi kekayaan alam Indonesia,” ujar Suherman.

Suherman menyampaikan pula bahwa guru dapat berperan menjadi motivator dan PGRI sebagai fasilitator, sementara siswa dapat menerima dengan baik informasi tentang sawit yang objektif.
Baca juga: Pemerintah beri perhatian khusus untuk tingkatkan kesejahteraan petani

Wakil Ketua PGRI D.I Yogyakarta Sudarto mendukung apabila nantinya informasi tentang kelapa sawit dapat menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran di instansi pendidikan. “Seandainya tidak memungkinkan dalam artian khusus kelapa sawit, materi tersebut nantinya bisa menjadi suplemen dalam mata pelajaran tertentu. Kita sesuaikan dengan ciri khas mata pelajaran masing-masing di tingkat sekolah,” katanya.

Selain itu, Sudarto juga mengungkapkan bahwa informasi tentang sawit dalam bentuk infografis sederhana maupun banner juga dapat dipasang di lingkungan sekolah sebagai bentuk dukungan kampanye positif kelapa sawit.

Meskipun berkontribusi besar terhadap kehidupan masyarakat dunia dan perekonomian nasional, kelapa sawit masih saja menghadapi banyak tantangan. Selain persaingan ekonomi global, maraknya isu-isu negatif dan belum dipahaminya manfaat kelapa sawit secara menyeluruh menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan di dalam negeri. Munculnya persepsi negatif di masyarakat awam dan stigma negatif sawit ini secara terstruktur juga menyasar generasi muda dan peserta didik di sekolah.

Baca juga: Kisah petani sawit yang "kebal" pandemi

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021