Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta Jumat pagi kembali melemah, tertekan 15 poin menjadi 9.077/9.090 per dolar AS.

Sejumlah sentimen seperti dampak kekhawatiran meningkatnya inflasi di dalam negeri membuat rupiah berada dalam tekanan jual, walaupun secara umum fundamental ekonomi Indonesia dinilai kuat.

"Aksi lepas rupiah oleh pelaku pasar memang sudah diperkirakan karena faktor internal yang masih sedikit negatif kendati sentimen negatif itu tidak terlalu besar," kata analis dari Asjaya Indosurya Securities Reza Priyambada.

Kendati demikian, gelombang pelepasan rupiah tidak terlalu besar. Pelepasan mata uang pekan ini didominasi pelaku kecil, sementara pedagang besar sudah keluar terlebih dahulu.

"Namun, pedagang besar lain akan kembali lagi, itulah mekanisme pasar, Kami optimistis rupiah masih berada dalam kisaran 9.000," katanya.

Faktor fundamental ekonomi Indonesia yang makin kuat, merupakan faktor utama yang menahan rupiah tidak akan terpuruk lebih jauh.

"Fundamental kita kuat memicu pelaku asing untuk masuk ke pasar membeli rupiah. Pelaku asing akan masuk pasar apabila momen untuk membeli rupiah memang sudah waktunya," ujarnya.

Kepercayaan para pelaku pasar akan mempengaruhi transaksi rupiah hari ini. Ia memprediksi rupiah hari ini masih cenderung melemah tetapi tidak terlalu signifikan.

(KR-ZMF/S004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011