Bagian atap dan lantai atas pada bangunan tua dengan tinggi sekitar 15 meter itu, tampak runtuh ke jalan serta menimpa dua lapak pedagang kaki lima yang sudah tutup, tetapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Runtuhan bangunan seluruh badan jalan, kemudian ditutup sementara oleh anggota Kepolisian Sektor Semarang Tengah dengan memasang garis polisi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut keterangan Hari Nugroho (32) petugas keamanan kantor Cabang Bank Mandiri yang berada tepat disamping bangunan yang roboh itu, peristiwa tersebut terjadi pukul 20.15 WIB.
"Pada saat hujan gerimis tiba-tiba terdengar suara gemuruh sangat keras dari arah bangunan yang roboh, sehingga saya berlari keluar pos penjagaan untuk mencari tahu," katanya.
Saksi juga mengaku sempat merasakan getaran seperti gempa bumi namun tidak terlalu kuat bersamaan dengan terdengarnya suara gemuruh.
Ia mengatakan pada saat roboh jalan di depan bangunan yang diperkirakan berusia ratusan tahun dan menghadap ke arah utara tersebut sedang tidak ada yang melintas.
"Beruntung tidak ada yang melintas di jalan ini, padahal biasanya ada beberapa angkutan kota dan pengendara sepeda motor yang lewat," ujarnya.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, robohnya bangunan peninggalan jaman Belanda ini diduga disebabkan oleh kondisi bangunan yang tidak terawat dan lapuk dimakan usia.
Pemerintah Kota Semarang diharapkan segera melakukan langkah-langkah penanganan dan pemeliharaan sejumlah bangunan tua terutama yang berada di kawasan Kota Lama agar persitiwa serupa tidak terulang. (WSN/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011