Mamuju (ANTARA News) - Warga yang menjadi korban abrasi pantai di Desa Tampalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat merasa tidak mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Mamuju.

Agus, salah seorang warga yang rumahnya hancur setelah dihantam gelombang pasang akibat terjadinya abrasi pantai di Desa Tampalang, Kamis, mengatakan, sudah berulang kali masyarakat di Desa Tampalang yang bermukim di sekitar wilayah pantai barat Pulau Sulawesi, menjadi korban karena rumahnya hancur dihantam gelombang pasang.

Ia mengatakan, sudah belasan rumah warga yang umumnya terbuat dari kayu, hancur serta puluhan rumah warga lainnya terancam akan dihantam gelombang.

Namun, perhatian pemerintah di Kabupaten Mamuju belum juga ada kepada mereka untuk mencarikan solusi menghadapi bencana itu.

"Pemkab Mamuju belum juga membangun tanggul penahan ombak untuk melindungi puluhan pemukiman warga di Desa Tampalang dari terjangan gelombang pasang padahal sudah banyak rumah warga yang sudah hancur, dan puluhan rumah lainnya terancam, dan itu adalah tugas dan kewajiban mereka," katanya.

Menurut dia, warga di Desa Tampalang sudah banyak kehilangan rumah dan kini hidup di pengungsian di rumah kerabat mereka tanpa tempat tinggal karena tidak adanya perhatian pemerintah.

Ia mengatakan, tanggul penahan ombak sepanjang 200 meter yang sebelumnya digunakan melindungi pemukiman warga di Desa Tampalang dibangun secara tidak kuat sehingga dengan mudah jebol diterjang gelombang pasang air laut yang datang dari perairan Sulbar.

"Masyarakat yang rumahnya terancam akibat jebolnya tanggul penahan ombak itu hidup dalam rasa ketakutan karena gelombang pasang sewaktu-waktu mengancam mereka," katanya.

Hal senada dikatakan, Awal, salah seorang warga ia meminta pemerintah di Mamuju membangunkan kembali tanggul penahan ombak yang telah hancur agar masyarakat tidak lagi dihantui terjangan gelombang pasang.

"Makanan, tenda, itu juga penting bagi masyarakat tetapi akan lebih penting kalau pemerintah di Mamuju membangun tanggul penahan ombak agar dapat melindungi pemukiman mereka dari terjangan ombak," katanya.

Menurutnya, pemerintah di Mamuju jangan hanya mengurus anggaran untuk makan dan minum serta keperluan kantor maupun perjalanan dinas mereka yang hanya menghabiskan anggaran karena jumlahnya begitu besar, tetapi harus memberikan bantuan anggaran kepada masyarakat yang tertimpa bencana. (MFH/F003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011