Khartoum (ANTARA News/Reuters) - Tiga orang awak helikopter yangdikontrak oleh Program Pangan Dunia (WFP) diculik di Darfur, Sudan,Kamis, kata badan PBB tersebut.

Itu merupakan yang terakhirdari gelombang penculikan yang menghalangi upaya-upaya bantuan diwilayah Sudan yang dilanda konflik tersebut.

"Tiga orang awak helikopter... yang dipekerjakan WFP diculik olehorang-orang bersenjata... di sebuah landasan udara hari ini," kata jurubicara WFP Amor Almagro.

Kementerian Luar Negeri Bulgaria mengatakan, ketiga orang itu adalahwarga negara Bulgaria yang bekerja untuk sebuah perusahaan penerbanganyang dikontrak oleh PBB.

Ketiga orang itu diculik dari landasan udara sekitar 65 kilometersebelah tenggara el-Geneina, ibukota negara bagian Darfur Barat, kataWFP.

Lebih dari selusin penculikan dengan sasaran pekerja asing dilakukanoleh orang-orang muda yang menuntut uang tebusan sejak 2009.

Orang-orang yang diculik di Darfur biasanya dibebaskan tanpa cedera.Penculikan meningkat karena laporan-laporan bahwa Khartoum membayaruang tebusan, namun pemerintah Sudan membantah berita tersebut.

Keadaan tidak aman dan penculikan di Darfur telah menghalangi apa yangdisebut PBB sebagai operasi kemanusiaan besar-besaran dunia di wilayahitu.

Penculikan mulai terjadi di wilayah itu setelah Pengadilan KejahatanInternasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapPresiden Sudan Omar Hassan al-Bashir pada 2009 atas tuduhan kejahatanperang. ICC juga menuduh Bashir melakukan genosida.

Khartoum menolak tuduhan ICC itu dan menyebutnya sebagai konspirasiBarat dan menyalahkan media Barat karena membesar-besarkan konflikDarfur. Lebih dari selusin penculikan terjadi sejak surat perintahpengadilan itu dikeluarkan.

PBB mengatakan, lebih dari 300.000 orang tewas sejak konflik meletus diwilayah Darfur pada 2003, ketika pemberontak etnik minoritas mengangkatsenjata melawan pemerintah yang didominasi orang Arab untuk menuntutpembagian lebih besar atas sumber-sumber daya dan kekuasaan. PemerintahKhartoum menyebut jumlah kematian hanya 10.000.

Maju-mundur proses perdamaian antara kedua pihak berlangsung sejak 2009.

Pemberontak utama Darfur mengadakan dua babak perundingan dengan parapejabat pemerintah Khartoum di Qatar pada Februari dan Mei 2009.

Pada Februari 2009, Gerakan Keadilan dan Persamaan Hak (JEM)menandatangani sebuah perjanjian dengan pemerintah Khartoum mengenailangkah-langkah pembangunan kepercayaan yang bertujuan mencapaiperjanjian perdamaian resmi.

Pada Mei 2009, JEM sepakat memulai lagi perundingan dengan Khartoumyang dihentikannya setelah pengadilan internasional mengeluarkan suratperintah penangkapan bagi Presiden Sudan Omar Hassan al-Bashir karenakejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan di Darfur, Sudan barat.

Perundingan antara pemerintah Khartoum dan pemberontak Darfur untukmengatasi konflik itu telah ditunda beberapa kali pada tahun itu.

Perundingan yang dituanrumahahi Qatar itu sebelumnya dijadwalkanberlangsung pada 28 Oktober 2009 namun pertemuan tersebut ditundasampai 16 November 2009 karena waktunya bertepatan dengan pertemuanpuncak Uni Afrika. Jadwal terakhir itu pun ditunda hingga waktu yangbelum ditentukan, kata penengah PBB dan Uni Afrika.

Kegagalan perundingan telah mengarah pada peningkatan kekerasan di Darfur.

Bentrokan-bentrokan di wilayah itu menewaskan 221 orang pada Juni 2010,sebagian besar akibat pertikaian antara suku-suku Arab yang bersaing,kata misi penjaga perdamaian PBB dan Uni Afrika (UNAMID).

Pada Mei 2010, hampir 600 orang tewas dalam pertempuran, menurut sebuah dokumen internal UNAMID. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011