Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) menguat 0,36 persen menjadi diperdagangkan di 30.357,20 poin pada pukul 02.08 GMT, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 0,39 persen menjadi diperdagangkan di 2.098,94 poin.
Nikkei naik lebih dari 8,0 persen bulan ini di tengah harapan untuk kepemimpinan politik baru dan pemulihan di tengah penurunan jumlah infeksi virus corona.
“Fase baru ekonomi Jepang diperhitungkan di pasar saat ini. Saham-saham yang terkait dengan pembukaan kembali ekonomi menguat," kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities.
"Tapi secara keseluruhan, pasar sedang melalui periode penyesuaian setelah reli yang kuat, yang membatasi keuntungan dari saham-saham tersebut."
Menteri Kesehatan Jepang mengatakan bahwa situasi infeksi COVID-19 negara itu membaik sehingga kondisi darurat dapat segera dicabut di sebagian besar negara itu.
Varian Delta yang menular memicu gelombang kelima COVID-19 di Jepang yang mendorong infeksi ke level rekor bulan lalu. Untuk mencegah rumah sakit kewalahan, pemerintah memperpanjang pembatasan darurat yang mencakup sekitar 80 persen penduduk hingga akhir September.
Saham-saham maskapai penerbangan melonjak 3,96 persen dan operator kereta api naik 2,51 persen.
Saham-saham toko serba ada juga melonjak, dengan Takashimaya melambung 4,54 persen, Isetan Mitsukoshi terangkat 4,15 persen dan Marui Group meningkat 4,37 persen.
Saham-saham yang diuntungkan dari gaya hidup "tinggal di rumah" melemah, dengan pembuat game Bandai Namco kehilangan 1,51 persen dan pembuat makanan beku Ajinomoto turun 0,83 persen.
Saham-saham dengan eksposur ke China terus terpukul, karena kekhawatiran potensi gagal bayar dari China Evergrande menjulang, dengan pembuat AC Daikin Industries jatuh 3,12 persen dan pembuat toilet Toto tergelincir 1,66 persen.
Baca juga: Saham Jepang berakhir naik tajam, indeks Nikkei melonjak 2,06 persen
Baca juga: Saham Jepang lebih tinggi, terangkat sektor keuangan, jasa pengiriman
Baca juga: Saham Jepang ditutup merosot, investor hati-hati jelang pertemuan Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021