Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian mengumumkan para pemenang kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) 2021 pada Sabtu (25/9) malam.
"Seluruh peserta yang dinyatakan lolos sebagai finalis 20 besar kompetisi MOFP berhak mendapatkan program pembinaan dari Ditjen IKMA selama dua tahun berupa coaching start up IKM fashion muslim dan berbagai kegiatan pembinaan lainnya," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin, Reni Yanita dalam siaran pers pada Minggu.
Acara inagurasi MOFP 2021 digelar secara hibrida di mana para pemenang dan alumni MOFP menampilkan karya rancangannya. Para pemenang tersebut mendapatkan hadiah total Rp75 juta rupiah.
Pemenang favorit diraih oleh Salsabilla Izzatin dengan hadiah Rp10 juta. Auke Kurnia (Juara 1) dengan hadiah Rp30 juta, Ida Fahmi (Juara 2) yang membawa pulang hadiah Rp20 juta, Indra Syahri (Juara 3) dengan hadiah senilai Rp15 juta.
Reni mengungkapkan kompetisi MOFP bertujuan untuk memberikan wadah dan panggung kepada desainer muda agar mampu menjadi wirausaha fesyen muslim yang berdaya saing.
Baca juga: Lahirkan IKM fesyen muslim, Kemenperin gelar kompetisi desain MOFP
Menurut Reni, peran desainer sangat penting dalam menentukan arah tren serta pengembangan inovasi baru dalam pengembangan produk fesyen muslim di Indonesia.
"Sudah banyak nama desainer fesyen maupun brand fashion Indonesia yang mendunia, dan saya harap finalis MOFP bisa menjadi desainer fashion yang juga dapat berkarya di kancah dunia mempromosikan dan memajukan potensi industri fashion muslim nasional," kata Reni.
Kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non migas tahun 2020, yaitu sebesar 6,76 persen. Pada Triwulan II 2021, sektor ini kembali menunjukkan kontribusi positif sebesar 6,03 persen.
"Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, nilai ekspor industri tekstil dan pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai 10,62 miliar dolar AS, dan pada periode Januari-Juli tahun 2021 ekspor sektor ini mencapai 6,93 miliar dolar AS,” kata Reni.
Sementara itu, mengenai pertumbuhan industri fesyen muslim dunia, The State Global Islamic Ecomony (SGIE) Report 2020/2021 melaporkan proyeksi konsumsi fesyen muslim dunia pada 2024 akan mencapai 311 miliar dolar AS. Sedangkan konsumsi fesyen muslim Indonesia pada tahun 2019 adalah senilai 16 miliar dolar AS, atau terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia dan Pakistan.
"Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fashion muslim global maupun domestik sangat besar dan harus dimanfaatkan oleh industri fashion muslim Indonesia," kata Reni.
Tak hanya itu, Indonesia juga menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Dengan beragam pembinaan dan dukungan terhadap industri fesyen muslim Tanah Air, Reni optimistis Indonesia dapat menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia.
Reni juga berharap kompetisi MOFP dapat menjadi ajang untuk memperluas pengalaman, jejaring, wawasan, serta ilmu bagi desainer fesyen muslim Tanah Air.
Baca juga: Kemenperin jaring desainer muda lewat "Modest Fashion Project"
Baca juga: Kemenperin cetak desainer fesyen Muslim lewat MOFP 2020
Baca juga: Kemenperin pacu perkembangan fesyen muslim di daerah
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021