Nomor super eight adalah spesialis anak Bali

Denpasar (ANTARA) - Setelah meraih emas pertama pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Tim Kriket Putra Kontingen Bali optimistis dapat kembali mencetak prestasi pada nomor super eight yang akan digelar pada Senin (27/9).

Manager tim kriket Bali Nyoman Kariana Wirawan yang dihubungi Antar adari Denpasar, Minggu, mengatakan, ia optimistis tim kriket putra dan putri dapat meraih kemenangan di nomor super eight, pada Senin (27/9).

"Nomor super eight adalah spesialis anak Bali. Mereka menyabet emas saat PON Jabar 2016. Semoga kemenangan berpihak pada tim kita," ucapnya.

Baca juga: Papua dan Bali berbagi emas di Kriket Super Sixies

Tim kriket putra kontingen Bali menyabet medali emas pertama di ajang PON XX di Papua setelah menundukan tim tuan rumah Papua dengan skor 44-45.

Nyoman Kariana Wirawan mengatakan tim kriket putra diperkuat Suda, Gede Darma, Kadek Darmawan, dan Arya Pastika, sukses menyabet medali emas perdana lewat nomor sixes putra di lapangan cricket Doyo Baru, Kabupaten Jayapura.

"Terbukti anak-anak kita menguasai sepanjang pertandingan. Walau serangan terus dilakukan pemain tuan rumah. Tapi tim kita mampu bermain lebih unggul," ujarnya.

Ia mengatakan nomor sixes baru pertama kali dipertandingkan, dan tuan rumah Papua tanpa melalui babak penyisihan, tetapi langsung melaju ke babak semifinal.

Baca juga: Gubernur Papua bersukacita atas emas dari tim kriket putri

Kariana Wirawan mengatakan cabang olahraga kriket mempertandingkan enam nomor, yakni sixes, super eight, dan twenty- twenty putra dan putri.

"Kami targetkan Bali melenggang ke final keenam nomor. Kami optimistis pundi-pundi emas bakal bertambah," katanya.

Ketua KONI Provinsi Bali Ketut Suwandi mensyukuri emas perdana Bali. Dari pengalaman pada PON Jabar mempertandungkan empat nomor, Bali membawa pulang dua emas.

"PON Papua memperebutkan enam emas, perolehan medali semoga lebih banyak," ucapnya.

Baca juga: Gubernur Papua apresiasi kriket persembahkan emas perdana

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021