Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepak bola Indonesia, Alfred Riedl, mengeluhkan kondisi fisik pemain yang mengikuti seleksi pemain Pra Olimpiade 2012 di Lapangan PSSI Jakarta, Kamis.
Akibat kondisi fisik yang kurang menunjang beberapa pemain yang mengikuti seleksi mengalami cidera yang cukup serius diantaranya Munadi (Persib), Burhanudin Nihe (Persigo), Barkah Crustanto (Persijap) dan Rahmad Latief (Sriwijaya FC).
"Fisik pemain sangat kurang. Jadi butuh waktu yang panjang untuk membentuk fisik lebih baik," katanya usai seleksi timnas.
Menurut dia, meski kondisi fisik pemain seleksi meragukan, pihaknya telah menemukan beberapa pemain yang layak untuk memperkuat timnas Merah Putih pada Pra Olimpiade.
Dari dua gelombang seleksi, pelatih asal Austria itu telah mengantongi sekitar 20 nama yang dinilai layak untuk masuk pelatnas. Tiga diantaranya pemain yang telah memperkuat timnas senior.
"Nama-nama sudah ada dipikiran saya. Yang jelas kami membutuhkan pemain yang disiplin," katanya menambahkan.
Ia menjelaskan, sebetulnya pihaknya membutuhkan pemain yang benar-benar siap secara fisik. Melihat kondisi tersebut jajaran pelatih menginginkan pelatihan atau pemusatan latihan dengan sistem tertutup.
Dengan menggunakan sistem tertutup maka pemain yang masuk dalam timnas tidak akan dikembalikan ke masing-masing klub dan hanya berlatih untuk kebutuhan timnas baik untuk Pra Olimpiade 2012 maupun SEA Games 2011.
"Paling bagus pemain masuk pelatihan dua minggu sebelum tanding, tapi dengan syarat mereka datang dengan kondisi bagus," kata mantan pelatih timnas Laos dan Vietnam.
Pemain yang cidera tidak hanya didominasi pemain lokal, pemain asal Belanda yang saat ini menjalani seleksi yaitu Rubens Warbanaran juga mengalami cidera sehingga tidak bisa menjalani seleksi dengan maksimal.
Sesuai dengan jadwal pemusatan latihan untuk Pra Olimpiade dilakukan 24 Januari hingga 9 Maret. Untuk pertandingannya timnas akan menghadapi Turkmenistan, 23 Februari di Gelora Bung Karno, Jakarta.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011