Bandarlampung (ANTARA News)- Semen makin sulit didapatkan di Bandarlampung pada pekan kedua Januari 2011 dan harganya pun naik terus.
"Toko bahan bangunan hanya membolehkan membeli dua sak semen untuk sekali pembelian, harganya pun naik terus," kata warga Gang Salak Kelurahan Waydadi Bandarlampung, Edy, Kamis.
Ia menyebutkan kemarin membeli semen pagi hari Rp52.000/sak, sorenya sudah naik lagi menjadi Rp53.000/sak.
Harga semen sekarang ini sangat tinggi dibandingkan tahun lalu yang berkisar Rp43.000- Rp45.000/sak.
Sejumlah toko bahan bangunan menyebutkan stok semen mereka sudah habis.
"Coba beli di toko bahan bangunan Jl Antasari ya, mereka itu banyak mendapatkan pasokan semen. Kalau saya, begitu dapat langsung habis," kata salah satu pemilik toko bahan bangunan di dekat Kantor Kelurahan Waydadi Bandarlampung.
Sementara itu, sejumlah warga Bandarlampung menyatakan keheranannya atas sulitnya mendapatkan bahan bangunan, karena kegiatan pembangunan fisik di Lampung pada awal tahun sangat sedikit.
"Menjelang akhir tahun, banyak proyek yang harus diselesaikan pembangunannya sehingga membutuhkan banyak bahan bangunan, seperti semen dan besi. Ini di awal tahun, semen kok sangat sulit didapatkan," kata Andi, salah satu warga Lampung.
Berkaitan itu, banyak warga mengharapkan pemerintah daerah setempat dan pihak kepolisian segera turun tangan untuk mencegah terjadinya penimbunan semen agar warga tidak makin resah.
Menurut mereka, jika stok semen didistribusikan, tentu akan bisa menekan kenaikan harga bahan bangunan itu, meski pasokannya ke Lampung disebutkan terbatas.
Sejumlah pemilik toko bahan bangunan menyebutkan pasokan Semen Padang tersendat, menyebabkan semen yang dijual di Lampung umumnya adalah merek Baturaja. Mereka juga menyebutkan sulit mendapatkan semen Baturaja, kecuali jika mau antre panjang.
Pabrik Semen Baturaja di Panjang Lampung hanya mampu memproduksi semen 1.200 ton /hari. (H009/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011