London (ANTARA News/Reuters) - Sebanyak 97 wartawan tewas di seluruh dunia tahun lalu sebagai akibat dari pekerjaan mereka, rata-rata hampir dua wartawan dalam sepekan, Lembaga Keamanan Berita Internasional (INSI) mengatakan, Rabu.
Dari seluruh wartawan yang tewas itu, 85 wartawan dibunuh, kata INSI yang bermarkas di London. Sisanya tewas dalam tembak-menembak atau karena kecelakaan, termasuk seorang juru kamera di Guatemala yang dihantam lahar dan batu ketika ia berusaha untuk mengambil gambar letusan gunung berapi.
"Itu harga yang sangat mahal yang harus dibayar untuk berita kita," kata Direktur INSI Rodney Pinder.
"Sebagian besar dari korban bukan wartawan asing yang ditugaskan ke medan perang, tapi wartawan yang bekerja untuk negara mereka, berusaha untuk membongkar kejahatan dan korupsi."
Jumlah wartawan di seluruh dunia yang tewas itu menurun dari 133 korban tewas wartawan pada 2009.
Pakistan adalah yang paling mematikan dari 30 negara yang telah diteliti, yang menyebabkan 16 kematian, diikuti oleh Meksiko dan Honduras dengan 10 kematian masing-masing, dan Irak dengan enam wartawan tewas.
Pakistan disebut sebagai negara paling berbahaya bagi wartawan tahun lalu oleh Wartawan Tanpa Perbatasan dan Komite untuk Melindungi Wartawan (CPJ), yang adalah anggota INSI tapi menggunakan kriteria yang berbeda untuk mencatat kematian (wartawan). (S008/S004/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011