London (ANTARA News) - Konsul Jenderal RI di Frankfurt Damos Dumoli Agusman menyerahkan sumbangan sejumlah buku tentang perkembangan hukum di Indonesia untuk menambah koleksi perpustakaan Max Planck Institute for Comparative Public Law and International Law di Kota Heidelberg, Jerman.
Buku sebanyak 30 eksemplar itu diserahkan Konjen kepada kepada Managing Director Max Planck Institute, Prof. Dr. Armin von Bogdandy, demikian keterangan pers konsul fungsi Pensosbud Ernest Hadinoto kepada koresponden ANTARA London, Kamis.
Pada kesempatan tersebut, Konjen Damos Dumoli Agusman menyatakan bahwa sumbangan buku ini merupakan adanya keinginan untuk mempererat kerja sama di bidang hukum internasional dengan Max Planck Institute.
Ia berharap, kerja sama ini akan berlanjut dengan disumbangkannya buku-buku hasil karya para cendekiawan dan akademisi Indonesia yang menggambarkan dinamika perkembangan hukum di Indonesia untuk dapat dipelajari peneliti dari seluruh dunia yang mengadakan penelitian di Max Planck Institute.
Indonesia diharapkan akan dapat mengirimkan secara regular penelitinya pada institut tersebut guna mempelajari sistem hukum negara lainnya khususnya hukum internasional, katanya.
Sementara itu, Prof. Dr. Armin von Bogdandy menyambut gembira dan menyampaikan penghargaan atas nama Max Planck Institute dan mengatakan bahawa sumbangan buku tersebut memiliki makna yang besar bagi perpustakaan khususnya sebagai bahan penelitian mengenai perkembangan hukum di Indonesia.
Bogdandy mendukung perkembangan disiplin hukum internasional ini dan bersedia menerima para peniliti Indonesia untuk melakukan penelitian di Institute ini khususnya bagi peserta program S3 di bidang hukum internasional dan perbandingan hukum.
Perpustakaan Max Planck Institute for Comparative Public Law and International Law saat ini memiliki koleksi lebih dari 600 ribu volume buku dan sekitar 3500 jurnal mengenai hukum dari seluruh dunia.
Perpustakaan tersebut merupakan perpustakaan bidang hukum terbesar di kawasan Eropa dan salah satu yang terlengkap di dunia. Pada perpustakaan tersebut, terdapat rak khusus bagi karya Indonesia yang jumlahnya masih sangat minim.
Secara reguler, institut tersebut memberikan masukan hukum kepada parlemen, pengadilan dan pemerintah Jerman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan International Law, Comparative Public Law dan European Law.
Secara berkala, institut tersebut memberikan masukan hukum melalui partisipasi anggotanya pada konferensi internasional dan keanggotaan pada organisasi nasional dan internasional.
Di samping itu, institut tersebut terlibat langsung dalam rekonstruksi institusi hukum dan peradilan di sejumlah negara, seperti Afganistan, Irak, Sudan dan Somalia.
"Saya mengagumi kelengkapan dan kesohoran institute ini dan berharap bahwa dengan banyaknya koleksi buku Indonesia di sini akan menjadi jendela buat dunia untuk mengerti dan memahami sistem hukum Indonesia," ujar Damos Dumoli Agusman.
Damos yang juga terdaftar sebagai peneliti tamu di institute ini berhasil menulis buku yang berjudul "Hukum Perjanjian Internasional, Kajian Teori dan Praktik Indonesia", yang juga disumbangkan ke perpustakaan tersebut. (ZG/F002/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011