Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di tengah pandemi VOVID-19 memutuskan untuk membuka pintu akses pariwisata di bagi pelancong terutama dalam negeri untuk mempercepat pemulihan ekonomi daerah setempat.

Dijadwalkan pariwisata di Bangka mulai dibuka untuk umum pada Minggu (26/9/2021) dengan pengawasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Pembukaan kembali akses sektor pariwisata dengan skenario pembatasan jumlah kunjungan dan syarat wajib vaksin atau bukti vaksin, dianggap cukup tepat seiring dengan optimalisasi layanan gerakan vaksinasi menyeluruh pada jenjang usia wajib vaksin atau dengan angka sasaran mencapai 255.161 orang baik untuk dosis pertama dan kedua.

Industri kepariwisataan dan usaha pendukung di dalamnya menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak akibat sebaran coronavirus. Pengusaha pariwisata seperti perhotelan, restoran memaksa merumahkan ribuan pegawai dan bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja.

“Dibukanya akses kepariwisataan daerah seperti objek wisata pantai, perhotelan, restoran maupun usaha pendukung masyarakat didasari pertimbangan objektif sesegera mungkin memulihan ekonomi daerah,” kata Bupati Bangka, Mulkan.

Dimulainya aktivitas kepariwisataan setelah terhenti akibat sebaran COVID-19 diyakini segera mendorong meningkatnya perekonomian masyarakat sektor lainnya.

Pihaknya memberikan peluang pengelola pariwisata terutama destinasi wisata pantai menerima kunjungan wisatawan dengan syarat pengetakan prokes, pengunjung diwajibkan bersedia membuktikan hasil vaksin.

Selama pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat dapat dimaknai secara positif oleh pelaku kepariwisataan dengan mempersiapkan sarana dan fasilitas pelayanan, memperkuat sumber daya manusia termasuk menciptakan karya seni sesuai budaya dengan memanfaatkan ruang virtual untuk mengenalkan dan memasarkan pariwisata lokal.

“Sektor UMKM dengan berbagai jenis produk hasil olahan masyarakat juga sudah dipersiapkan untuk memaksimalkan indutri pariwisata seperti meningkatkan kuantitas dan kualitas produk, menyediakan kelengkapan sarana di pusat galeri,” jelas Bupati.

Penguatan kapasitas pelaku UMKM dan organisasi budaya untuk menghadapi aktivitas kepariwisataan dengan memberikan narasi produk budaya seperti contoh cinderamata maupun produk bernilai seni dan ciri khas daerah menjadi salah satu cara untuk menarik wisatawan.

Berdasarkan data nasional dari BPS tahun 2021, terdapat penurunan jumlah wisatawan yang cukup signifikan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

Total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2020 sebesar 4,02 juta kunjungan. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah wisatawan mancanegara turun sebesar 75,03 persen.

Penurunan sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian karena pariwisata berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa, dan lapangan pekerjaan.

Untuk itu, pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar dapat berjalan dengan baik. Ruang beraktivitas kebudayaan harus memiliki perspektif yang lebih luas, yaitu ada perspektif yang virtual.

Gerakan vaksinasi terus dilakukan bahkan ditargerkan hingga lahir tahun 2021 mampu mencapai 70 persen warga menerima vaksin dari total 255.161 sasaran.

Percepatan layanan vaksinasi secara masif menyasar sampai ke pelosok desa terutama masyarakat di kawasan wisata sebagai cara mengembalikan kepercayaan wisatawan-wisatawan yang akan datang.

Mulkan mengatakan, dibukanya kembali pintu pariwisata menjadi momentum untuk merumuskan kembali transformasi ekonomi pada sektor lainnya di masyarakat.

Deatinasi wisata di Kabupaten Bangka cukup banyak dan tersebar hampir diseluruh wilayah kecamatan, mulai dari air terjun, danau dengan kejernihan air bekas tambang biji timah serta wisata pantai yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Objek wisata pantai di Kabupaten Bangka memiliki keindahan panorama alam pantai yang terjaga dengan pasir putih yang membentang di sepanjang pantai.

Bupati mengajak masyarakat terutama di lingkungan penyangga pariwisata atau kelompok sadar pariwisata untuk bersatu membangkitkan gairah wisata daerah dengan terus berinovasi mengangkat budaya lokal.

“Kita memiliki keragaman budaya dari berbagai dengan ciri khas yang mampu menarik daya tarik wisatawan, kerukunan masyarakat memberikan jaminan kenyamanan bagi wistawan yang berkunjung,” ujar Mulkan.

Pejabat Sementara Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangka, Alfonsus Abi

PHRI Bangka

Pejabat Sementara Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bangka, Alfonsus Abi mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pemerintah memberikan peluang dibukanya kembali sektor pariwisata untuk kunjungan wisatawan.

“Kami menyambut baik keputusan pemerintah daerah memberikan kesempatan pelaku kepariwisataan daerah baik usaha perhotelan maupun restoran beraktivitas kembali meskipun harus mentaati ketentuan aturan penanganan COVID-19,” katanya.

Sebaran kasus COVID-19 memaksa industri pariwisata di Kabupaten Bangka hanya mampu bertahan lima persen dari jumlah tamu yang mencapai ribuan orang perbulan dalam kondisi normal.

Akibat pandemi COVID-19 pelaku usaha pariwisata memanfaatkan dengan mempersiapkan untuk menyambut pulihnya perekomonian masyarakat seperti memberikan layanan promo, pelatihan "training" kepada karyawannya.

Pemerataan layanan vaksinasi oleh pemerintah kepada masyarakat yang hingga sekarang masih dilakukan, berdampak positif dengan mulainya jumlah kunjungan tamu hotel.

Jumlah hunian tamu hotel saat ini sudah mulai membaik sekitar 20 persen lebih atau sekitar 700 orang per bulan dari total 500 kamar hotel di semua kelas yang tergabung persatuan hotel dan restoran Indonesia Kabupaten Bangka.

Meskipum sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang mengalami dampak cukup besar akibat sebaran COVID-19, namun pelaku usaha disektor ini tidak mampu berbuat apa – apa karena kondisi yang sama dirasakan menyeluruh di Indonesia bahkan dunia.

Pulihkan ekonomi

Human Resource Department (HRD) Holet Tanjung Pesona Fernandi Santoso menilai, kebijakan pemerintah daerah membuka kegiatan pariwisata akan mempercepat memulihkan ekonomi masyarakat karena banyak kelompok usaha masyarakat yang terlibat di sektor pariwisata.

Persiapan awal yang dilakukan pihaknya mempersiapkan personel keamanan atau security yang ditempatkan di pintu masuk guna memeriksa pengunjung seperti dokumen bukti vaksin seperti yang disyarakat pemerintah serta pemeriksaan lain yang diperlukan.

Untuk menjamin keamanan bersama, semua pengunjung kawasan wisata maupun tamu hotel diwajibkan membawa bukti sudah pernah divaksin.

Menurutnya, pihak manajemen berinisiatif mengusulan ke satuan gugus tugas untuk menempatkan petugas vaksinator guna memberikan layanan vaksin bagi tamu yang sebelumnya belum mendapat suntik vaksin.

“Kami akan mengirim surat Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan kode “Virtual Reality” (VR) Peduli Lindungi guna memberikan pelayanan prima kepada pengunjung atau wisatawan yang berwisata ke pantai Tanjung Pesona,” katanya.

Sarana teknologi VR, ditempatkan di depan gapura dan restoran sehingga tamu yang masuk tidak perlu lagi bawa softcopy nya atau menunjukkan kartu vaksin, verifikasi cukup melalui perangkat telepon genggam pengunjung.

Manajemen akan memperketat penerapan prokes bagi wisatawan termasuk melarang pengunjung yang tidak memakai masker, karena seluruh pengunjung sudah diberitahukan wajib prokes melalui spanduk yang dipasang di sejumlah tempat strategis.

Fasilitas kelengkapan cuci tangan untuk pengunjung sudah kami sediakan dibeberapa titik di kawasan pantai dan akan dilakukan pengawasan jaga jarak.

Bahkan, kepolisian daerah setempat setiap hari Sabtu dan Minggu rutin melakukan pengawasan di pantai sekaligus memberikan masukan kepada pihak manajemen jika terdapat kekurangan dalam penerapan prokes pengunjung.

Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021