Hal tersebut disampaikan Sekretaris Satgas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
"Penting memang untuk mengetahui dari mana uang Gayus. Selama itu tidak diketahui, orang akan menduga-duga dan menimbulkan prasangka, dan saya pikir semua orang setuju. Makin jelas uang Gayus dari mana, makin kita bisa buka dengan jelas praktek mafia pajak dan mafia peradilan ini," katanya kepada wartawan.
Ia mengatakan meski harus ditelusuri sumber dana yang kini dimiliki Gayus, upaya penelusuran itu harus tepat dan tidak bertentangan dengan hukum.
"Perusahaan apa saja kita tidak bisa berkata dengan asumsi, harus dengan bukti, karena ini masalah hukum tidak bisa digeneralisasikan bahwa semua perusahaan yang ditangani memberikan suap ke Gayus, juga tidak bisa dilokalisasikan(dibatasi, red) pada satu atau lima perusahaan yang memberikan. Maka harus dijelaskan dengan bukti yang tidak terbantahkan," katanya.
PPATK
Ketika ditanya apakah data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK bisa digunakan bagi pengungkapan sumber dana Gayus, Denny mengatakan sesuai dengan ketentuan undang-undang maka data PPATK hanya bisa diserahkan kepada penegak hukum dan KPK.
"Saya dengar PPATK sedang mencoba mencari terkait masalah Gayus dengan dia yang punya aset di luar negeri. Tapi data itu tidak otomatis bisa diakses oleh Satgas. Pada prinsipnya itu. Walau ketua PPATK(Yunus Hussein, red) anggota Satgas, tapi kita menghormati bahwa PPATK tidak bisa beri data itu ke Satgas," katanya.
Denny mengatakan PPATK tentu saat ini sudah membangun komunikasi dengan aparat penegak hukum terkait penuntasan kasus Gayus dan ia meminta semua pihak untuk bisa menunggu hasil tersebut.
Dalam kesempatan itu, Denny juga mengingatkan publik dan berbagai pihak hendaknya jangan menghabiskan energi dengan membahas sejumlah hal yang tidak secara signifikan membantu penuntasan kasus Gayus antara lain polemik seputar foto Gayus di akun Facebook dan lainnya.
"Jangan habiskan energi membahas itu. Bagi saya di FB misalnya foto-foto itu, itu info yang tidak terlalu signifikan, dan sependek pengetahuaan saya, dibuat sebelum dia terjerat masalah ini, dilihat dari tanggalnya ya. Pembuatan foto itu sebelum dia terjerat masalah ini, jadi tidak relevan membahasnya," katanya.
Bantah Sering Komunikasi
Dalam kesempatan itu, Denny juga membantah adanya anggapan bahwa ia dan istrinya kerap berkomunikasi dengan Gayus maupun Milana, istri Gayus.
"Sekali lagi tidak benar, terkait dengan istri saya tidak ada komunikasi yang disebut sering, itu tidak ada. Paling bicara selamat Idul Fitri. Hanya yang seperti itu. Kaitannya karena memang pernah bertemu dalam konteks, sekali lagi konteksnya sama untuk saya membantu membongkar mafia pajak dan peradilan dan tidak ada dalam konteks yg lainnya," katanya.(*)
(T.P008*F008/A011/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011